Pencarian Korban Longsor Cilacap Diperkuat dengan Anjing Pelacak dan 667 Personel
Operasi pencarian terhadap 20 orang yang hilang akibat bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, telah memasuki hari ketiga. Upaya penyelamatan diperkuat dengan sumber daya yang signifikan untuk mempercepat proses evakuasi.
Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhamad Abdullah, mengonfirmasi bahwa sebanyak 9 anjing pelacak (K9) telah diterjunkan ke lokasi kejadian. Anjing pelacak ini berasal dari gabungan Kantor SAR Cilacap dan Polda Jawa Tengah. Selain itu, 9 unit alat berat juga dikerahkan untuk membantu membuka akses dan membersihkan material longsoran di area pencarian.
Kekuatan personel di lapangan juga sangat masif. Abdullah menyatakan bahwa total 667 personel gabungan dari berbagai unsur turun langsung dalam operasi kemanusiaan ini. Personel tersebut terdiri dari anggota Polri, TNI, dan Badan SAR Nasional (Basarnas) yang berkoordinasi untuk menjangkau seluruh area yang terdampak.
Hingga saat ini, tim SAR berhasil menemukan tiga orang korban dalam kondisi meninggal dunia. Sementara itu, pencarian terhadap 20 warga lainnya masih terus dilakukan dengan intensif. Berikut adalah daftar nama korban meninggal yang telah berhasil diidentifikasi:
- Julia Lestari (20), warga Dusun Tarukahan, Desa Cibeunying
- Maya Dwi Lestari (15), warga Dusun Tarukahan, Desa Cibeunying
- Yuni (45), warga Dusun Tarukan, Desa Cibeunying
Operasi pencarian korban longsor di Cilacap ini akan terus berlanjut selama kondisi lapangan memungkinkan, dengan harapan dapat menemukan korban yang masih hilang secepat mungkin.
Artikel Terkait
Pemprov Sumut Suntik Aset Daerah untuk Perkuat Modal Bank Sumut
Lowongan Bea Cukai 2025: Dibuka untuk Lulusan SMA, Ini Syarat dan Cara Daftar
Waspada Banjir & Longsor Sumsel 2025: Antisipasi Dini dan Langkah Mitigasi Pemerintah
Alasan Roy Suryo Tidak Ditahan di Kasus Ijazah Palsu: Analisis Hukum