Soeharto Pahlawan Nasional: Gugatan Moral dan Luka Sejarah Bangsa
Politikus Partai Gerindra, Pius Lustrilanang, menyatakan bahwa penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional menimbulkan guncangan moral bagi bangsa Indonesia. Menurutnya, keputusan ini membuka kembali luka lama dan memunculkan pertanyaan mendasar tentang bagaimana negara memandang sejarahnya sendiri.
Luka Korban yang Terabaikan
Bagi para korban pelanggaran HAM dan keluarga mereka, penghargaan ini dinilai seperti pengabaian terhadap penderitaan yang pernah dialami. Pius menegaskan bahwa penetapan Soeharto seolah menegaskan bahwa luka korban tidak pernah dianggap penting dalam narasi sejarah nasional.
Dua Sisi Warisan Orde Baru
Di satu sisi, tidak dapat dipungkiri bahwa era Soeharto memberikan kontribusi dalam pembangunan infrastruktur, swasembada pangan, dan stabilitas ekonomi. Namun, sejarah tidak bisa hanya diukur dari pencapaian material semata.
Di balik stabilitas tersebut, berdiri sistem yang membungkam kritik, menanamkan ketakutan, dan mengorbankan kebebasan berpendapat. Berbagai kasus penahanan tanpa pengadilan, penculikan aktivis, dan praktik korupsi menjadi bagian dari catatan kelam periode tersebut.
Artikel Terkait
Wali Kota Palembang Ratu Dewa Soroti Penurunan Dana TKD Rp 480 Miliar, Ini Dampaknya
Hilangnya Kenzie Bungo: 19 Saksi Diperiksa, Tim Khusus Dibentuk Polisi
DPR Setujui RKUHAP: Langkah Awal Menuju UU Hukum Acara Pidana Baru
Analis BRIN Dukung Peringatan SBY Soal Ancaman Perang Dunia III dan Langkah Pensiun Politik