Pasukan Israel Bombardir Kota Gaza lalu Masuki Jantung Kota, Kepung Ribuan Warga

- Jumat, 19 September 2025 | 08:30 WIB
Pasukan Israel Bombardir Kota Gaza lalu Masuki Jantung Kota, Kepung Ribuan Warga



MURIANETWORK.COM  - Pasukan Israel bergerak menuju pusat Kota Gaza dari dua arah, Kamis (18/9/2025) malam waktu setempat. Warga dikepung dari dua arah hingga memaksa mereka menuju pantai.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Nadav Shoshani mengatakan kepada Reuters, pasukan infanteri, tank, dan artileri bergerak maju ke pusat kota. Pergerakan pasukan itu didukung oleh serangan udara.


Stasiun televisi Al Jazeera melaporkan, militer Zionis bergerak dari barat laut dan tenggara untuk mengepung penduduk di tengah. Setelah itu pasukan Israel mendorong mereka ke barat, menuju Jalan Al Rashid di sepanjang pesisir pantai, rute menuju Gaza selatan.

"Serangan terhadap permukiman yang padat penduduk menyebabkan kepanikan dan ketakutan, mendorong semua orang berlarian menyelamatkan diri. Kami melihat gelombang orang-orang melakukan hal itu," kata Hani Mahmoud, dari Al Jazeera.


Para saksi mata warga Kota Gaza melaporkan Israel melakukan serangan tanpa henti, termasuk pengeboman udara menggunakan jet tempur dan drone serta ledakan dari robot yang dikendalikan dari jarak jauh.

Drone-drone membawa bahan peledak juga digunakan militer Israel untuk meledakkan permukiman sebelum mereka memasukinya.


Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, serangan Israel ke Kota Gaza sepanjang Kamis kemarin menewaskan setidaknya 40 orang.

Biro Pusat Statistik Palestina mengungkap sekitar 740.000 penduduk atau sekitar 35 persen dari 2,1 juta populasi Jalur Gaza, masih berada di Kota Gaza hingga Selasa Selasa.

Jumlah tersebut semakin menurun karena serangan Israel yang terus-menerus, menyebabkan semakin banyak warga mengungsi.

Kantor Kemanusiaan PBB (OCHA) memperingatkan jalur terakhir kehidupan di Kota Gaza sedang runtuh.

OCHA menuduh Israel secara sistematis menghalangi upaya penyaluran bantuan kepada masyarakat, dengan alasan penutupan penyeberangan Zikim ke wilayah utara Gaza. Padahal warga di sana dilanda kelaparan

Sumber: inews 

Komentar