Rumah Dibakar Massa, Istri Mantan PM Nepal Tewas Terpanggang Hidup-hidup

- Selasa, 09 September 2025 | 22:45 WIB
Rumah Dibakar Massa, Istri Mantan PM Nepal Tewas Terpanggang Hidup-hidup


MURIANETWORK.COM -
Gelombang protes besar-besaran di Nepal memakan korban jiwa dari kalangan elit politik. Rajyalaxmi Chitrakar, istri mantan Perdana Menteri Nepal Jhalanath Khanal, meninggal dunia akibat luka bakar serius setelah rumahnya di kawasan Dallu, Kathmandu, dibakar oleh massa pada Selasa, 9 September 2025.

Menurut laporan media lokal Khabarhub, Rajyalaxmi sempat terjebak di dalam rumah ketika para pengunjuk rasa menyulut api. Ia mengalami luka bakar parah di berbagai bagian tubuh, termasuk di paru-parunya. Korban kemudian dilarikan ke Kirtipur Burn Hospital dalam kondisi kritis, namun nyawanya tidak tertolong dan meninggal saat menjalani perawatan.

Kerusuhan yang didorong oleh generasi muda, terutama Generasi Z Nepal, telah mengguncang negara itu sejak Senin, 8 September 2025. Aksi protes dipicu oleh isu korupsi, pengangguran, dan larangan penggunaan media sosial, termasuk Facebook dan X (Twitter), yang sempat diberlakukan pemerintah.

Situasi politik semakin memanas ketika Perdana Menteri KP Oli mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa, di tengah eskalasi kekerasan. Para demonstran tidak hanya membakar rumah pribadi sejumlah pejabat, tetapi juga membakar gedung parlemen di Kathmandu. Rekaman video insiden tersebut tersebar luas di media sosial dan menjadi viral.

Selain itu, beredar pula laporan bahwa Menteri Keuangan Bishnu Paudel mengalami serangan langsung dari massa. Meski begitu, Hindustan Times menyebut pihaknya belum bisa secara independen memverifikasi keaslian video yang beredar.

Presiden Nepal Ram Chandra Poudel, yang memiliki peran lebih seremonial sebagai kepala negara, menyerukan agar massa melakukan dialog demi meredakan situasi. Ia menegaskan perlunya penyelesaian damai agar kerusuhan tidak semakin meluas.

Kekacauan terus berlanjut meskipun larangan penggunaan media sosial telah dicabut sejak Senin malam. Massa tetap melancarkan aksi pembakaran gedung-gedung pemerintahan hingga menyebabkan Bandara Internasional Kathmandu ditutup sementara.

Di tengah kondisi genting tersebut, pemerintah India mengeluarkan imbauan resmi kepada warganya di Nepal. Mereka diminta untuk tetap berada di tempat tinggal masing-masing, tidak keluar rumah, dan mengikuti arahan keselamatan dari otoritas lokal maupun Kedutaan Besar India di Kathmandu.

Sebagai catatan, Jhalanath Khanal sendiri merupakan salah satu tokoh politik penting di Nepal. Pada 2011, ia pernah menyampaikan secara resmi di parlemen niatnya untuk mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri, setelah keputusan tersebut disetujui oleh komite pusat partainya, Partai Komunis Nepal (Unified Marxist Leninist).

Sumber: ntv

Komentar