Kabar terbaru, sampai saat ini terdapat empat kapal kontainer MSC yang melewati Laut Merah telah mematikan transpondernya sejak 17 Desember 2023. Hal itu mereka lakukan kemungkinan untuk menghindari pasukan Haouthi.
Baca Juga: Hamas dan Israel Saling Terbuka Untuk Gencatan Senjata Lagi, Benarkah?
Loannis Papadimitriou, analis angkutan senior di Vortexa, telah menyebutkan beberapa kapal juga berusaha menutupi posisi mereka dengan melakukan ping ke lokasi lain untuk Tindakan penceghan keamanan Ketika masuk ke garis Pantai Yaman.
Sementara, Maersk Denmark yakni pada Jumat lalu telah menghentikan kapal Maersk Gibraltar pada satu hari sebelumnya. Dan sampai saat ini kapal yang berlabuh di Laut Merah adalah kapal Maersk.
Sementara itu pada Selasa ini, telah disebutkan bahwa kapal-kapal yang sebelum berhenti dan berlayar melalui Luat Merah bagian Selatan dan Teluk Aden akan mereka alihkan ke sekitaran Afrika.
Baca Juga: Covid-19 Varian Baru JN.1 yang Menjadi Sumber Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura
Sedangkan kelompok Houthi yang telah didukung oleh Iran telah mengatakan bahwa mereka mendukung warga Palestina yang saat ini dikepung perang oleh Israel di Gaza, saat ini telah memasuki konflik Israel dan Hamas dengan menyerang kapal-kapal di jalur pelayaran penting dan bahkan mereka menembakan drone dan rudal ke Israel dengan jarak lebih dari 1.000 mil dari ibu kota Yaman, Sanana.
Laut Merah sendiri telah terhubung ke Mediterania yakni melalui Terusan Suez, dan membuat rute pelayaran terpendek antara Eropa dan Asia yakni sekitar 12 persen lalu lintas pelayaran dunia transit di kanal Laut Merah.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pilihanindonesia.com
Artikel Terkait
Puluhan WNI Terjaring Razat Besar Penipuan Online di Myanmar
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan