MURIANETWORK.COM - Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengeklaim bahwa selama gelombang serangan rudal terbaru di Israel, mereka sukses dalam menggunakan 'metode baru' untuk memaksa sistem pertahanan udara Israel saling menyerang.
"Selama operasi ini, berkat penggunaan metode dan kemampuan baru dalam intelijen dan peralatan, sistem komando dan kontrol pertahanan multi-level musuh gagal dan mulai saling menyerang," kata IRGC, seperti dikutip kantor berita Tasnim, Senin (16/6/2025).
‼️ IRAN SUCCESSFULLY DISRUPTED IRON DOME
— Sputnik (@SputnikInt) June 16, 2025
IRGC officials stated that the disruption enabled them to effectively breach the Iron Dome.
"The initiatives and capabilities used in this operation... made Israel's defense systems TARGET EACH OTHER," the statement read. https://t.co/zJuSoEk7Wy pic.twitter.com/MHa7O9rxTz
Sebelumnya pada malam 13 Juni, angkatan bersenjata Israel (IDF) meluncurkan operasi skala besar yang dijuluki Rising Lion, di mana Angkatan Udara Negeri Zionis itu menyerang sejumlah target dan fasilitas militer program nuklir yang dimiliki Iran.
Angkatan Udara Israel melakukan beberapa gelombang serangan di berbagai bagian Iran, termasuk Teheran, di mana beberapa pejabat militer senior Iran tewas, termasuk kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran dan komandan IRGC, serta beberapa ilmuwan nuklir.
Beberapa fasilitas nuklir, termasuk Natanz dan Fordow, dan posisi militer Iran di berbagai bagian negara itu juga terkena serangan.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam pidato kepada para warga negaranya, menyebut bahwa serangan terhadap Iran sebagai bentuk kejahatan, seraya mengatakan bahwa Israel akan menghadapi 'nasib yang pahit dan mengerikan'.
IRGC menyatakan Republik Islam Iran telah meluncurkan Operasi True Promise 3 terhadap target militer di Israel sebagai tanggapan atas serangan pasukan Zionis tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Intelijen Iran pada Selasa pekan lalu (10/6/2025) menyatakan telah memperoleh akses ke program rudal Israel dan berencana untuk berbagi beberapa data tersebut dengan kelompok-kelompok anti-Israel.
Menteri Intelijen Iran Esmaeil Khatib menggambarkan dokumen-dokumen tersebut sebagai 'harta karun informasi intelijen' yang akan memperkuat potensi daya serang Negeri Para Mullah itu.
"Bagian lain dari dokumen yang diterima terkait dengan program militer dan rudal (Israel), serta dokumentasi teknis yang terkait dengan proyek-proyek ilmiah dan teknis penggunaan ganda," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Kementerian itu mengatakan pula bahwa sebagian besar dokumen tersebut akan digunakan oleh angkatan bersenjata Iran.
Sementara bagian lainnya akan dibagikan dengan negara-negara sahabat atau akan diberikan kepada organisasi-organisasi dan kelompok-kelompok anti-Israel.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Iran Pakai Taktik Baru, Salvo Rudal Bikin Iron Dome Israel Eror dan Cegat Peluru Sendiri
Jenderal Iran: Pakistan Bakal Jatuhkan Nuklir di Israel Jika Teheran Di-bom
Perang Lawan Iran, Ternyata Israel Habiskan Rp12 Triliun Per Hari
Bunker Perlindungan Israel Jebol, Korban Jiwa Bertambah