Silwanic menambahkan, sejumlah polisi Israel ditempatkan di gerbang Kota Tua Yerusalem dan gerbang Masjid Al Aqsa untuk menghalangi banyak warga Palestina memasuki kompleks Masjid Al Aqsa.
Jemaah yang masih mencoba untuk menerobos masuk situs suci Islam tersebut akan digeledah dan diperiksa identitasnya. Sementara itu, hanya sebagian warga lanjut usia (lansia) dan perempuan muslim yang diizinkan masuk.
Baca Juga: Salahuddin Al-Ayyubi, Ahli Strategi Perang Sang Penakluk Perang Salib
Diberitakan sebelumnya, polisi pendudukan Israel menembakkan gas air mata pada umat Islam yang hendak mencoba masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa untuk melaksanakan salat Jumat pekan lalu, tepatnya 22 Desember 2023.
Menurut laporan kantor berita Palestina, WAFA, sejumlah jemaah yang terkena gas air mata tersebut mengaku mengalami imbasnya. Kericuhan tersebut terjadi di lingkungan Wadi al Joz yang posisinya berdekatan dengan Masjid Al Aqsa.
Pasukan pendudukan Israel, dilaporkan sumber lokal, menembakkan peluru logam berlapis karet dan tabung gas air mata. Di samping itu, mereka menyiram massa dengan air yang terkontaminasi untuk membubarkan mereka hingga menyebabkan banyak kasus sesak napas akibat menghirup gas air mata.
Baca Juga: Persiapan dan Waktu yang Matang Salahuddin Menangkan Perang Salib
Pemukim Israel Serang Jemaah Masjid di Tepi Barat saat Salat
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: eduhistoria.com
Artikel Terkait
Prabowo Subianto Puji Kekuatan K-Pop & Kerja Sama Indonesia-Korsel di KTT APEC 2025
Samia Suluhu Hassan Menang Telak di Pemilu 2025: Kemenangan 97% Dihantui Tuduhan Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
Viral Momen Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025, Apa yang Dibicarakan?
Pembantaian El Fasher: RSF Bunuh 1.500 Warga Sipil dalam Genosida Sudan