SurabayaNetwork.id - Perang Thufanul Aqsa berlangsung lebih dari 80 hari di Gaza dengan korban jiwa 20.000 orang lebih di pihak Palestina, belum termasuk mereka yang berada di bawah reruntuhan.
Sebanyak 305.000 bangunan juga rata dengan tanah akibat pemboman brutal tentara IDF Israel yang disebut-sebut memiliki tentara utama dan cadangan untuk perang Thufanul Aqsa kali ini.
Salah satu brigade elit tentara IDF Israel, Brigade Golani dikabarkan kehilangan jumlah personel mereka 40 persen lebih akibat perlawanan para pejuang Palestina.
Baca Juga: Ekonomi Digital: Peluang dan Tantangan bagi Indonesia
Akibat hal tersebut, Brigade Golani ditarik sepenuhnya kembali ke barak mereka di Israel untuk mencegah kehilangan anggota lebih banyak lagi.
Saat kembali ke pangkalan mereka, Brigade Golani membuat sebuah pesta atas penarikan mundur pasukan tim elit tersebut dengan bernyanyi atas selesainya tugas mereka di Gaza Palestina.
Alih-alih bersedih karena tidak mampu menjangkau Gaza lebih masuk lagi demi kesatuan militer mereka, ketika kembali Brigade Golani justru bertindak seolah-olah bebas tugas dan kembali ke kehidupan mereka untuk menagih gaji pada pemerintah Israel.
Sayang sungguh sayang, bukan kemenangan yang mereka peroleh, bahkan gaji sebagai tentara cadangan pun tidak bisa mereka nikmati karena kondisi keuangan negara sedang kolaps.
Salah seorang anggota elit Brigade Golani dalam video postingan akun Instagram @mhuseingaza01 mengajukan tuntutan yang mengejutkan dari brigade terkuat dalam militer Israel ini.
Artikel Terkait
China Dukung Indonesia Pimpin Dewan HAM PBB di Jenewa
Ramalan Kiamat Desember Batal, Nabi Ghana Kini Perintahkan Perluasan Bahtera
Pigai Tegaskan: Kemenangan di Dewan HAM PBB Dibuktikan dengan Kerja Nyata, Bukan Buzzer
Kontroversi Bonnie Blue Kembali Bergulir: Ditangkap di Inggris, Dikaitkan dengan Aksi Melecehkan Bendera Indonesia