Sejak mendeklarasikan kemerdekaan dari Sudan pada 2011, Sudan Selatan terus dilanda kemiskinan dan ketidakstabilan meskipun ada perjanjian damai.
Para analis menyebut Kiir, yang kini berusia 73 tahun, telah berusaha memastikan suksesi kekuasaannya dan menyingkirkan Machar secara politik selama beberapa bulan terakhir melalui perombakan kabinet.
Lebih dari 20 sekutu politik dan militer Machar dalam pemerintahan persatuan dan militer telah ditangkap sejak Februari lalu.
Banyak di antara mereka itu ditahan tanpa komunikasi dengan dunia luar.
Bentrokan kekerasan antara pasukan yang setia kepada kedua rival ini terus terjadi, terutama di Kabupaten Nasir, Negara Bagian Upper Nile, di timur laut Sudan Selatan.
Partai Machar melaporkan bahwa sejak Senin, sebuah pangkalan militer dan dua pusat pelatihan militer di sekitar Juba telah diserang oleh pasukan pemerintah.
Juru bicara sayap militer Machar, Sudan People's Liberation Army In Opposition (SPLA-IO), pada Rabu mengecam serangan tersebut sebagai "terorisme" dalam unggahan di Facebook dan mendesak komunitas internasional untuk bertindak.
Merdeka dari Sudan 2011
Sudan Selatan baru merdeka dari Sudan pada 2011. Dua tahun sesudahnya Sudan Selatan masuk ke perang saudara melibatkan Presiden Salva Kiir dan Wapres Machar.
Sebanyak 400 ribu orang tewas akibat perang saudara itu. Peperangan berhenti setelah pada 2018 pihak bertikai sepakat berdamai dengan perjanjian pembagian kekuasaan.
Sejumlah analis menyebut, potensi perang saudara kembali menyala lantaran tindakan Kiir yang menyisihkan pencalonan Machar sebagai penggantinya.
Sumber: CNN
Artikel Terkait
6 Alasan Tersembunyi yang Bikin Tokoh Israel Ketakutan Mati-Matiangan pada Turki!
Amerika Kerahkan 10.000 Pasukan, Tanda Invasi ke Venezuela Sudah Dimulai?
Mengerikan! Jasad Warga Palestina Dikembalikan Israel dengan Tanda Eksekusi dan Ikatan di Leher
Netanyahu Guncang Gaza dengan Ancaman Baru, Ini yang Bakal Terjadi!