MURIANETWORK.COM - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, Senin (28/5/2024), mengakui pasukannya menyerang Kota Rafah, Gaza Selatan.
Serangan brutal itu membakar kamp tenda yang menampung pengungsi warga Palestina.
Setidaknya 45 orang tewas dalam pemboman yang dilakukan militer Israel itu, didominasi anak-anak dan perempuan.
“Meski kami berusaha sekuat tenaga untuk tidak membahayakan warga sipil yang tak bersalah, tadi malam terjadi kesalahan tragis,” kata Netanyahu dalam pidatonya di parlemen Israel.
“Kami sedang menyelidiki insiden ini dan akan mengambil kesimpulan karena ini adalah kebijakan kami.”
“Meskipun kami berupaya untuk tidak menyakiti mereka, terjadi kecelakaan tragis. Kami sedang menyelidiki kejadian tersebut,” katanya.
“Bagi kami ini adalah sebuah tragedi. Bagi Hamas itu adalah sebuah strategi," ujarnya dikutip dari Times of Israel.
Korban Tewas Terbakar Hidup-hidup
Kementerian Kesehatan Gaza dan layanan penyelamatan Bulan Sabit Merah Palestina menjelaskan setidaknya 45 orang tewas termasuk 12 perempuan, delapan anak-anak, dan tiga lansia setelah pasukan Israel IDF menjatuhkan bom di sebuah kamp tenda pengungsian di Rafah, Minggu (26/5/2024).
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) yang mengatakan bahwa banyak orang di dalam tenda “terbakar hidup-hidup”.
PRCS juga mengatakan kepada badan tersebut bahwa rumah sakit di wilayah tersebut “tidak mampu menangani sejumlah besar korban akibat penghancuran sistem kesehatan di Gaza yang disengaja oleh Israel".
Sumber lokal juga mengatakan kepada badan tersebut bahwa setidaknya delapan rudal menghantam tenda kamp yang baru-baru ini didirikan di dekat gudang UNRWA.
Serangan itu menyebabkan kebakaran melanda daerah tersebut, yang masih berkobar pada malam hari.
“Serangan udara membakar tenda, tenda meleleh dan jenazah warga juga meleleh (terbakar),” kata salah satu warga yang tiba di rumah sakit Kuwait di Rafah dikutip dari Al-Arabiya.
Tentara Mesir Tertembak
Dalam perkembangan terpisah, militer Mesir mengatakan salah satu tentaranya tewas ditembak dalam baku tembak di daerah Rafah, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Israel mengatakan sedang berkomunikasi dengan pihak berwenang Mesir, dan kedua belah pihak menyatakan sedang menyelidiki.
Rafah, kota paling selatan Gaza di perbatasan dengan Mesir, menampung lebih dari satu juta orang, sekitar setengah dari populasi Gaza, yang mengungsi dari bagian lain wilayah tersebut.
Sebagian besar telah melarikan diri sejak Israel serangan ke Rafa awal bulan ini. Ratusan ribu orang terpaksa tinggal di kamp tenda yang kumuh di dalam dan sekitar kota.
Netanyahu mengatakan Israel harus menghancurkan apa yang disebutnya sebagai batalyon Hamas terakhir yang tersisa di Rafah.
Artikel Terkait
Prabowo Subianto Puji Kekuatan K-Pop & Kerja Sama Indonesia-Korsel di KTT APEC 2025
Samia Suluhu Hassan Menang Telak di Pemilu 2025: Kemenangan 97% Dihantui Tuduhan Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
Viral Momen Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025, Apa yang Dibicarakan?
Pembantaian El Fasher: RSF Bunuh 1.500 Warga Sipil dalam Genosida Sudan