murianetwork.com - Genarasi Z (Gen Z) di Israel yang menolak pelaksanaan wajib militer dihadapkan pada isolasi sosial dan bahkan berisiko dipenjara karena menolak untuk bergabung dengan tentara.
Tal Mitnick, seorang pemuda berusia 18 tahun, tumbuh dengan harapan akan melayani di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) karena kewajiban wajib militer bagi sebagian besar warga Israel keturunan Yahudi.
Topik ini selalu menjadi pembicaraan di antara teman-teman Mitnick.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok, 22 Desember 2023, Aquarius: Kreatif, Optimis, dan Penuh Kejutan
"Pertanyaan pertama yang kami ajukan ketika bertemu satu sama lain adalah: 'Anda akan masuk ke militer di mana?' dari yang saya dengar, pembicaraan ini tetap berlanjut sepanjang usia 20 dan 30-an," katanya kepada Business Insider.
Namun, ia memutuskan menolak untuk melakukan pelayanan apa pun di IDF setelah menyaksikan rekaman aksi Israel selama konflik Gaza, dan akhirnya mengidentifikasi dirinya sebagai "refusenik," suatu posisi yang dapat mengakibatkan konsekuensi hukum.
Percakapan tentang kewajiban militer meningkat sejak 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan serangan teroris mengejutkan terhadap Israel, menewaskan lebih dari 1.200 orang.
Artikel Terkait
Tentara Israel Mundur dari Gaza, Tanda Perang Segera Berakhir atau Hanya Siasat Semata?
Jepang Ultimatum Israel: Hentikan Serangan atau Tokyo Akui Palestina
Hamas Terima Gencatan Senjata, Trump: Hari yang Penting, Semua Akan Diperlakukan Adil
Trump Perintahkan Israel Hentikan Ngebom Gaza