Meski klaimnya sama sekali tak didukung bukti ilmiah atau data cuaca apa pun, Ebo Noah punya pengikut setia, walau jumlahnya tak banyak. Di sisi lain, banyak yang mempertanyakan niat di balik proyek ini. “Daripada buang-buang sumber daya untuk kayu dan paku, lebih baik dialokasikan untuk bantuan kemanusiaan,” begitu kira-kira suara sumbang yang kerap muncul.
Nah, dalam video terbarunya diunggah beberapa jam lalu Ebo Noah menyampaikan “kabar baik”.
Dia kini dapat perintah untuk memperluas bahtera, agar bisa menampung lebih banyak orang yang mencari keselamatan. Pengumuman ini lagi-lagi memicu gelombang komentar di internet. Sebagian menanggapinya dengan lelucon, sebagian lain cemas melihat betapa mudahnya informasi semacam ini menyebar di media sosial.
Cerita Ebo Noah ini seperti rollercoaster. Dari ramalan menakutkan, pembangunan bahtera yang jadi bahan tertawaan, hingga kini penundaan kiamat. Entah apa lagi kelanjutannya. Yang jelas, perhatian publik terhadapnya belum juga reda.
Artikel Terkait
Pigai Tegaskan: Kemenangan di Dewan HAM PBB Dibuktikan dengan Kerja Nyata, Bukan Buzzer
Kontroversi Bonnie Blue Kembali Bergulir: Ditangkap di Inggris, Dikaitkan dengan Aksi Melecehkan Bendera Indonesia
Bahasa Ibrani Picu Amuk, Turis Israel Kehilangan Mata di Siprus
Simbol Palu Arit dan Kaligrafi Allah Berdampingan di Helm Tentara Rusia