Bahkan, sebagian hanya pulang setelah dua pekan.
Sebagai warga yang tinggal di sana, naik turun tangga maut tersebut bukanlah hal yang mengejutkan.
Karena berumur sekitar 200 tahun, penduduk di Desa Atuleer memiliki kemampuan naik turun tangga ekstrim tersebut yang sudah dikuasai sejak generasi ke generasi.
Dilansir murianetwork.com dari kanal YouTube KabarPedia, ditengah mengerikannya pendakian di tangga tersebut, terkadang penduduk harus mendaki sambil membawa hasil pertanian untuk dijual ke pasar terdekat dengan tempat cukup jauh.
Dan ketika kembali, mereka harus menaiki lagi titian tangga terjal itu selama 2 sampai 4 jam sebelum sampai ke rumahnya.
Konon nenek moyang disana mengambil tempat itu untuk menghindari konflik suku dan perang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jatimnetwork.com
Artikel Terkait
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Dilecehkan, Serukan Pelecehan Seksual Jadi Tindak Pidana
Trump Tawarkan Bantuan ke Wali Kota New York Zohran Mamdani, Tapi...
Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York: Kemenangan Bersejarah, Pro-Kontra, dan Tantangan Trump
Zohran Mamdani: Wali Kota Pertama Penganut Syiah di NYC yang Dikritik Trump