Baca Juga: Cookie di Chrome Dihentikan Google, Data Pelanggan Diklaim Lebih Aman
Merespon langkah yang dilakukan Korea Selatan, juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Utara mengkritik langkah negara pesaingnya tersebut yang memasukkan skenario operasi nuklir dalam latihan gabungan mereka.
Dia menggambarkan hal itu sebagai ancaman terbuka menggunakan senjata nuklir terhadap Korea Utara dan berjanji akan mempersiapkan tindakan balasan yang tidak disebutkan secara spesifik.
Permusuhan antara kedua negara di Semenanjung Korea tersebut sebelumnya semakin memanas, setelah Korea Utara meluncurkan satelit pengintaian militer pertamanya ke luar angkasa pada 21 November yang melanggar larangan PBB.
Baca Juga: Nusron: Semua Tudingan yang Tertuju kepada Gibran akan Dibuktikan Saat Debat Cawapres
Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang mengecam keras peluncuran tersebut, dan memandangnya sebagai upaya Korea Utara untuk meningkatkan teknologi misil serta membangun sistem pengawasan berbasis ruang angkasa.
Menanggapi hal itu, Korea Selatan mengumumkan rencana untuk melanjutkan pengawasan di garis terdepan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com
Artikel Terkait
Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York: Kemenangan Bersejarah, Pro-Kontra, dan Tantangan Trump
Zohran Mamdani: Wali Kota Pertama Penganut Syiah di NYC yang Dikritik Trump
Ghazala Hashmi: Sejarah Tercipta, Letnan Gubernur Muslim Pertama di AS dari Virginia
Bahasa Indonesia Resmi Jadi Bahasa Kerja UNESCO: Sejarah Baru Diplomasi di Sidang Umum ke-43