Rocky Gerung: Sebentar Lagi Bobby Nasution Bakal Jadi Tersangka!

- Kamis, 28 Agustus 2025 | 08:30 WIB
Rocky Gerung: Sebentar Lagi Bobby Nasution Bakal Jadi Tersangka!



MURIANETWORK.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung, berbicara terkait dugaan keterlibatan menantu mantan Presiden Jokowi, Bobby Nasution, dalam kasus dugaan suap proyek jalan di Sumatera Utara.


Dikatakan Rocky, posisi Bobby saat ini tidak lagi sekadar menjadi bahan perbincangan publik, tapi sudah di ambang status hukum yang serius.


“Bobi sekarang bukan topik lagi, sebentar lagi tersangka. Kak dipanggil KPK,” ujar Rocky dikutip dalam kanal YouTube @Hendri Satrio Official (13/7/2025).


Ia juga menyindir perbedaan cara membaca kasus ini antara lembaga-lembaga berbeda. 


Bila survei masih sebatas berpotensi, maka intelijen sudah punya simpulan yang lebih tajam.


“Kalah kata-kata kedai kopi, lembaga survei, berpotensi tersangka. Tapi kalau lembaga intelijen, pasti tersangka,” tegas Rocky.


Rocky bahkan menyebut bahwa Gubernur Sumatera Utara ini memang tidak sengaja ditarget, melainkan sudah menjadi perhatian publik dan media sejak awal.


“Bobi bukan sengaja ditarget, memang ada potensi untuk menjadi tersangka. Karena itu kasus yang sudah diintai media massa dari awal,” terangnya.


Lebih jauh, Rocky menyinggung kemungkinan bahwa setelah Bobby, bisa jadi anggota keluarga Jokowi lainnya juga akan terseret, tergantung pada sikap pemimpin berikutnya.


“Keluarga Jokowi akan kena kalau Presiden RI nomor delapan memutuskan akan melakukan radical break,” tandasnya.


Sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, membongkar terkait langkah cepat KPK dalam menggelar OTT itu.


Ia menyebut bahwa penindakan di Medan semestinya merupakan bagian dari operasi yang telah lebih dulu dipantau dan dirancang oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), namun KPK justru lebih dulu bergerak.


"Saya dapat info kalau OTT Medan Sumut itu awalnya sudah dirancang Jakgung," kata Ferdinand di X @ferdinand_mpu (1/7/2025).


Ferdinand bilang, operasi itu sudah menjadi target pengawasan Kejagung dalam beberapa waktu terakhir.


Namun, ia menduga adanya kebocoran informasi yang membuat KPK tiba-tiba bertindak lebih cepat.


"Sudah dipantau beberapa waktu. Tapi bocor dan tiba-tiba KPK geruduk duluan," ucapnya.


Ferdinand bahkan secara terbuka mempertanyakan motif di balik langkah cepat KPK, mengaitkannya dengan upaya untuk melindungi Gubernur Sumut, Bobby Nasution yang merupakan menantu mantan Presiden Jokowi.


"Apakah KPK mendahului untuk mengamankan sang mantu?" cetusnya.


Ferdinand tidak kuasa menahan emosinya dengan memberikan kritik keras terhadap lembaga antirasuah tersebut.


"Ah, KPK memang ternak Mulyono," kuncinya.


KPK 'Ciut' Periksa Bobby Nasution, Mahfud MD Sebut Lembaga 'Titipan' hingga 'Boneka'!




MURIANETWORK.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai 'ciut' memeriksa Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Bobby Nasution dalam perkara dugaan korupsi proyek pengadaan jalan di wilayahnya. 


Kasus itu terungkap usai KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT).


Pun, Bobby Nasution dikaitkan dengan pengusutan kasus dugaan korupsi proyek jalan di Sumatra Utara ini. 


Hal ini menyusul penetapan Kepala Dinas PUPR Provinsi SumutTopan Obaja Putra Ginting, sebagai tersangka oleh KPK.


Menyoal itu, mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko PolhukamMahfud MD juga meyakini KPK tidak berani. 


"Saya tidak melihat Bobbynya ya, (tapi) melihat KPK-nya. KPK ini sekarang, akhir-akhir ini kan kelihatan tidak lagi menarik ya sambutan publik, sorak-sorai publik itu untuk KPK sudah tidak seperti dulu. Malah sekarang sorak-sorak publik pindah ke Kejaksaan Agung," kata Mahfud dalam sebuah wawancara, Jumat (11/7/2025).


Menurut Mahfud, hal ini dikarenakan opini publik memandang KPK saat ini adalah 'KPK titipan' untuk menyortir perkara yang boleh dan tidak untuk diungkap. 


"Melihat itu maka mungkin, mungkin ya, agak sulit membayangkan, tapi mudah-mudahan saya salah, agak sulit membayangkan KPK itu akan melibatkan Bobby, akan memanggil, memeriksa apalagi menersangkakan," beber Mahfud.


"Tentu jawaban Bobby standar kan kalau 'saya dipanggil siap hadir', ya tidak ada orang yang tidak, presiden sekalipun akan selalu mengatakan kalau saya perlukan, saya datang, kan gitu," timpal Mahfud.


Dirinya pun mengaku belum bisa membayangkan KPK akan memanggil Bobby. 


Halaman:

Komentar