Kasus ini melibatkan puluhan perwira yang terseret dalam upaya obstruction of justice.
Kasus Sambo secara telanjang mempertontonkan bagaimana penyalahgunaan wewenang absolut, kultur hierarki yang toksik, dan rapuhnya integritas dapat berujung pada kejahatan paling keji di level tertinggi kepolisian.
3. Briptu RDW
Tidak selalu melibatkan senjata api, tekanan di internal kepolisian juga meledak dalam bentuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) fatal.
Di Mojokerto, Briptu Rian Dwi Wicaksono (RDW) tewas secara mengenaskan setelah dibakar oleh istrinya, Briptu Fadhilatun Nikmah, yang juga seorang polwan.
Pemicunya, menurut penyelidikan, adalah kekesalan sang istri karena Briptu RDW menghabiskan gajinya untuk judi online.
Kasus ini secara brutal menyingkap sisi lain dari kehidupan anggota polisi, yaitu tekanan ekonomi, gaya hidup, dan jerat judi online yang ternyata juga menggerogoti aparat penegak hukum.
4. Briptu Ignatius
Pada Juli 2023, Briptu Ignatius Dwi Frisco Sirage tewas tertembak oleh dua seniornya di Rusun Polri Cikeas, Bogor.
Meskipun Polri awalnya menyebut insiden ini sebagai akibat dari "kelalaian saat mengeluarkan senjata api dari dalam tas", banyak pihak termasuk keluarga yang menuntut penyelidikan pembunuhan.
Peristiwa ini menyorot tajam kultur senioritas dan pengawasan senjata api di lingkungan non-dinas.
Kemudahan seorang anggota untuk mengakses dan bermain-main dengan senjata di luar konteks tugas resmi menunjukkan adanya celah pengawasan yang berbahaya.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar tentang budaya kepemilikan senjata dan bagaimana senioritas bisa menciptakan lingkungan yang permisif terhadap tindakan berbahaya.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Gugatan Perdata Gibran Resmi Diproses, Apa Dampaknya?
Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim vs Polri: Ini Hasilnya!
Kejagung Malah Memohon ke Pengacara Silfester, Bukannya Buronkan—Ada Apa?
Hotman Paris Dibantah! JPU Bongkar Kerugian Negara di Kasus Korupsi Laptop Chromebook