Bagian kedua lagu ini mengulang kesedihan yang sama, namun dengan penekanan yang lebih dalam.
Kau tepikan aku, kau renggut mimpi Yang dulu kita ukir bersama Seolah aku tak pernah jadi bagian besar dalam hari-harimu Seolah janji dan kata-kata yang telah terucap kehilangan arti
Dan kemudian, keputusan yang tegas itu diulang lagi. Sebuah penegasan.
Lebih baik kita usai di sini Sebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hati Bukannya aku mudah menyerah, tapi bijaksana Mengerti kapan harus berhenti Ku kan menunggu tapi tak selamanya
Di bagian penutup, ada secercah penerimaan. Bukan sikap sinis, tapi sebuah kedewasaan.
Tak akan jera kupercaya cinta Manis dan pahitnya kan kuterima Kini kisah kita akhiri dengan makna
Lagu ditutup dengan pengulangan chorus terakhir, yang perlahan-lahan memudar. Seperti sebuah kepasrahan.
Lebih baik kita usai di sini Sebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hati Bukannya aku mudah menyerah, tapi bijaksana Mengerti kapan harus berhenti Ku kan menunggu, tapi tak selamanya Ku kan menanti... Tapi tak selamanya...
Artikel Terkait
Nikita Mirzani Tak Menyerah, Lanjutkan Perjuangan Hukum ke Mahkamah Agung
Virgoun Siap Perkarakan Inara Rusli Soal Dugaan Pelanggaran Aset Anak
Dude Harlino Buka Suara Soal Isu Retak di Tengah Keluarga
Kristen Stewart Ungkap Kekuatan Baru Setelah Delapan Bulan Menikah