"Sampai 1000 tahun enggak akan bisa maju," tulisnya dengan nada getir. "Kemunduran yang terjadi, pada korupsi memperkaya diri. Yang kaya makin kaya, yang miskin sampai ke matek-matekan."
Ia muak melihat pola yang itu-itu lagi. Banyak yang cepat muncul saat ada kamera, tapi menghilang ketika situasi semakin runyam dan butuh solusi konkret.
"Kalau sudah begini lepas tangan semua. Enggak ada yang mau disalahkan, tapi turun lapangan pada pencitraan, foto-foto sama yang kesusahan, capek deh," keluhnya.
Di sisi lain, Inul menegaskan bahwa yang dibutuhkan dalam situasi genting seperti ini adalah aksi cepat dan koordinasi yang solid dari pemerintah. Bukan sosok-sosok partai yang sibuk berpose.
"Harusnya langsung action... Dan action dari negara yang harus jadi pencitraan kalau penanganannya gesit. Bukan sosok-sosok partai yang pada foto-foto ampun dah ah!!" tegasnya.
Prioritas utama, menurutnya, adalah mengatasi kekacauan dan mencegah kelaparan. Bukan memamerkan rasa iba lewat unggahan di media sosial.
Unggahan pedas Inul ini pun langsung ramai dibahas warganet. Banyak yang merasa sepakat. Di tengah nestapa, aksi nyata memang jauh lebih berharga daripada sekadar tampil untuk kamera.
Artikel Terkait
Teuku Ryan Panik, Keluarga di Aceh Terjebak Banjir Setinggi Pinggang
Virgoun Beri Tips Parenting, Netizen Tangkap Sinyal Sindiran untuk Inara
Surya Insomnia Ungkap Pesan Terakhir untuk Keluarga: Cukup Doakan Saja
Firasat Gary Iskak hingga Harapan Ibu Audi Marissa: 5 Cerita yang Menyita Perhatian