Konflik itu, ternyata, berakar dari ekspektasi yang tidak terpenuhi. Samuel mengaku punya bayangan tertentu tentang peran seorang istri. "Gua kan punya ekspektasi tersendiri terhadap istri dong. Yang kayak, 'Eh, lu udah istri loh. Lu harus siapin gua makan, lu harus gini-gini'," ungkapnya.
Namun begitu, realitanya berbeda. Vanessa, yang juga baru pertama kali menikah, ternyata masih punya pola pikir lajang. Ia belum sepenuhnya menyadari tanggung jawab barunya. Nah, di sinilah masalah mulai muncul.
Salah satu titik gesekan yang diungkapkan Samuel adalah soal kebiasaan bangun tidur. Bayangin, Samuel yang sudah bangun pagi buta untuk berangkat kerja, berharap ada sarapan yang menanti. Tapi yang terjadi? "Dia ini bangunnya biasanya jam 10, jam 11, jam 12," ceritanya. Alhasil, bukannya disuguhi makan pagi, Samuel malah harus beli sarapannya sendiri.
Tapi Samuel memilih untuk tidak larut dalam pertengkaran. Ia sadar, memaksakan perubahan adalah jalan buntu. "Karena habit itu kan susah diubah," akunya. Daripada berantem terus, lebih baik ia yang menyesuaikan diri dan menerima sang istri apa adanya.
Pelajaran berharga yang ia dapat? Dalam pernikahan, ego harus bisa diredam. "Jadi mending lu yang mengubah diri lu menerima dia apa adanya, atau lu bakal berantem seumur hidup," pungkas Samuel. Intinya, terima, lengkapi, dan jalanin bareng.
Artikel Terkait
Bir Non-Alkohol Gemparkan Riyald, Cadar Hitam dan Jubah Putih Ramai-Ramai Cicipi Tren Terbaru
Marissa Anita Buka Suara soal Keputusan Berpisah Setelah 17 Tahun Menikah
Mpok Atiek Berurai Air Mata Saat Umrah Ketiga, Ungkap Perjalanan Tobat di Usia Senja
Lee Yi Kyung Laporkan Pelaku ke Polisi Usai Dituduh Sebar Pesan Tak Pantas