"Karena kesibukan masing-masing saja. Tapi sekarang, kita justru jadi lebih hangat. Lebih dekat. Jadi tempat curhat satu sama lain. Apa-apa pasti kita sharing," tutur Karina menjelaskan.
Memori itu membawanya mundur jauh, ke tahun 2003 silam. Saat itu, pertemuan pertamanya dengan Epy hanyalah sebuah awal. Tak pernah terbayang, jalan itu akan ditempuh bersama hingga ujungnya, sampai maut yang akhirnya memisahkan.
"Kami kenal sejak 2003. Dari pacaran, lalu menikah, dan akhirnya dipisahkan oleh kepergiannya kemarin. Kami bersama-sama melewati hampir 22 tahun," kenangnya dengan nada lembut.
Menurut Karina, ikatan yang terbangun selama dua dekade itu telah menciptakan pemahaman yang dalam. Sebuah keselarasan yang tak selalu butuh kata-kata.
"Jadi semua yang terjadi, semua perkataannya, kami sudah tahu benar maksudnya. Keputusan memakamkan beliau di tempat yang kami pilih sekarang, itu adalah yang terbaik untuk kami," pungkas Karina, menegaskan bahwa segala sesuatu telah dijalani dengan kesepahaman penuh.
Artikel Terkait
Gusti Bendara: Menjembatani Tradisi Keraton dan Tuntutan Zaman di Ujung Jari
Waspadai Cek Palsu: Begini Cara Membedakannya dengan Mudah
Kekayaan Rp12,85 Miliar Bupati yang Terjaring OTT KPK
MONDIAL Luncurkan Koleksi Berlian untuk Malam Tahun Baru yang Tak Terlupakan