Mengelola Tantrum Anak: Strategi Praktis dari Pengalaman Orang Tua
REDAKSI - Ledakan emosi atau tantrum pada anak usia 1-3 tahun merupakan fenomena perkembangan yang wajar. Situasi ini seringkali memicu kepanikan orang tua, terutama ketika terjadi di tempat umum.
Memahami Akar Masalah Tantrum
Para ahli perkembangan anak menyebutkan bahwa tantrum muncul sebagai bentuk ketidakmampuan anak dalam mengekspresikan kebutuhan dan emosi secara tepat. Ledakan emosi ini biasanya dipicu oleh berbagai faktor seperti rasa lapar, kelelahan, kebutuhan akan perhatian, atau frustrasi terhadap situasi tertentu.
Strategi Efektif Menghadapi Tantrum
"Langkah pertama yang saya lakukan adalah mengidentifikasi penyebab tantrum. Dengan memahami akar masalahnya, saya bisa memberikan solusi yang tepat untuk buah hati."
- Mom Rere (25), Ibu dari satu anak
Mom Rere menekankan pentingnya observasi terhadap kondisi anak. Ia biasanya memeriksa apakah anaknya mengalami kelaparan, mengantuk, atau sekadar merasa tidak nyaman. Penyediaan camilan seringkali menjadi solusi awal yang efektif.
Ketika anak tidak langsung tenang meski telah diberi solusi, Mom Rere menerapkan strategi membawa anak ke tempat yang lebih sepi. Ia memberikan ruang bagi anak untuk meredakan emosinya secara alami sebelum melakukan pendekatan lebih lanjut.
"Setelah anak tenang, saya membantu menguraikan emosi yang dirasakan sambil menjelaskan batasan dalam meluapkan perasaan."
- Mom Rere
Artikel Terkait
Cinta Tak Cukup: Kisah Nyata Para Perempuan yang Screening Calon Suami dengan Kritis
Mimpi Natal: Jendela Psikologis Menuju Kerinduan dan Rekonsiliasi Jiwa
Kekuatan Ayat Suci: Menemukan Semangat Hidup dalam 14 Pedoman Al-Quran
Dyah Ayu, Dalang Perempuan yang Menyabet Stigma di Tengah Gempuran Budaya Pop