Secara rinci, total investasi proyek MFISS senilai Rp 5,83 triliun akan digunakan untuk dua komponen utama. Sebesar Rp 4,37 triliun dialokasikan untuk pembangunan kapal, sedangkan Rp 1,46 triliun lainnya ditujukan untuk pengadaan sistem pengawasan. Penarikan dana pinjaman akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2028.
Adapun cakupan proyek MFISS tidak hanya pembangunan kapal, tetapi juga meliputi:
- Maritime Integrated System
- Regional Monitoring Center
- Pengadaan drone untuk patroli udara
Trenggono menegaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan laut di Indonesia. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat memperkuat penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor kelautan dan perikanan. Ia juga menekankan bahwa pelaksanaan proyek akan dilakukan secara transparan dan akuntabel sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Artikel Terkait
Pasar Saham 2026: AI, Perdagangan, dan GLP-1 Jadi Penggerak Baru
Di Balik Sunyinya Dapur Pathuk, Bu Wasiati Berjuang Menjaga Rasa Bakpia 526
Modal Asing Rp 240 Miliar Serbu Pasar Saham dan SRBI di Akhir 2025
Keputusan MA Delaware Pacu Kekayaan Elon Musk Tembus Rp 12.500 Triliun