Danantara Indonesia Perbaiki 43 BUMN dengan Kinerja Buruk
PT Danantara Asset Management (DAM) sebagai bagian dari Danantara Indonesia secara aktif melakukan perbaikan menyeluruh terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami masalah kinerja keuangan dan manajerial. Langkah strategis ini sejalan dengan program pemerintah dalam menyederhanakan struktur BUMN di Indonesia.
Menyusutkan Jumlah BUMN Menjadi Lebih Efisien
Managing Director Stakeholders Management Danantara Indonesia, Rohan Hafas, mengungkapkan bahwa total BUMN beserta anak cucu perusahaannya saat ini mencapai 1.063 entitas. Jumlah ini akan disusutkan secara bertahap karena banyak yang bukan merupakan bisnis inti.
"Dari 1.063 BUMN, yang benar-benar inti mungkin hanya 400 sampai 600 perusahaan. Selebihnya adalah anak, cucu, bahkan cicit perusahaan," jelas Rohan dalam Coffee Morning bersama media, Sabtu (1/11).
43 BUMN Telah Menjalani Proses Perbaikan
Dalam kurun waktu 8 bulan sejak resmi dibentuk pada Februari 2025, Danantara telah menangani 43 BUMN yang memerlukan perbaikan mendasar. Perusahaan-perusahaan tersebut mencakup PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
"DAM telah bekerja dengan cepat menangani 43 perusahaan BUMN. Kami meningkatkan daya saing, kemampuan manajerial, dan profitabilitas mereka," tegas Rohan.
Artikel Terkait
IHSG Hampir Tak Beranjak, LQ45 Justru Merangkak Naik
Petrosea Bentuk Anak Usaha KIMS, Merambah Bisnis Kesehatan dan Sosial
Rayakan HUT ke-130 BRI dengan Gaya Baru dan Hobi Segar
CBRE Pacu Pendapatan 30% Usai Aset Lancar Melonjak Rp45,5 Miliar