Posisi neraca PGE juga menunjukkan kondisi yang sehat dengan kas dan setara kas mencapai USD 628 juta. Ekuitas perseroan tercatat sebesar USD 2 miliar, sementara utang berbunganya berada di posisi USD 741 juta.
Secara operasional, kapasitas panas bumi yang dikelola PGE saat ini mencapai 1.932 MW. Sebanyak 727 MW dioperasikan langsung oleh PGE, dan 1.205 MW dikelola melalui skema Kontrak Operasi Bersama (Joint Operation Contract/JOC) dengan mitra strategis.
Perkembangan terbaru, perusahaan telah mengoperasikan PLTP Lumut Balai Unit 2 berkapasitas 55 MW di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. PGE juga memulai pembangunan PLTP Gunung Tiga 55 MW di Ulubelu, Lampung, pada Agustus 2025. Berbagai proyek ini merupakan bagian dari strategi PGE untuk mencapai target operasi 1 GW dalam 2-3 tahun ke depan dan kapasitas 1,8 GW pada tahun 2033.
Artikel Terkait
94 TKA Diusir dari KEK Sei Mangkei! Ini Aturan RPTKA yang Dilanggar
INET Akuisisi PADA: Saham Outsourcing Ini Langsung Meroket 9%!
Revolusi Ekonomi Takaichi: Nikkei Jepang Tembus 50.000, Apa Dampaknya Bagi Investor?
CMRY & AMRT Siap Melonjak? Ini Dia Stimulus Rahasia 2025 yang Bikin Analis Borong!