PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan laba bersih sebesar USD 104,3 juta atau setara Rp 1,7 triliun pada periode Januari-September 2025. Meski pendapatan tumbuh 4,2% menjadi USD 319 juta, laba bersih PGE ini tercatat lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencapai USD 134 juta.
Penurunan laba bersih PGE dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beban pokok pendapatan naik 17% menjadi USD 140 juta, yang menyebabkan laba kotor turun 3,8% menjadi USD 179 juta. Perusahaan juga mengalami rugi kurs USD 10 juta, berbanding terbalik dengan tahun 2024 yang justru mencatat keuntungan kurs USD 13 juta. Ditambah dengan peningkatan beban umum dan keuangan, kondisi ini akhirnya berdampak pada koreksi laba bersih perseroan.
Di sisi lain, laporan keuangan PGE hingga 30 September 2025 menunjukkan fundamental yang masih kuat. Arus kas dari aktivitas operasi tetap solid di angka USD 187 juta, hanya turun tipis 2% dari USD 191 juta di periode 2024. Penerimaan kas dari pelanggan tercatat sebesar USD 581 juta, sementara pembayaran kepada pemasok mencapai USD 374 juta.
Artikel Terkait
94 TKA Diusir dari KEK Sei Mangkei! Ini Aturan RPTKA yang Dilanggar
INET Akuisisi PADA: Saham Outsourcing Ini Langsung Meroket 9%!
Revolusi Ekonomi Takaichi: Nikkei Jepang Tembus 50.000, Apa Dampaknya Bagi Investor?
CMRY & AMRT Siap Melonjak? Ini Dia Stimulus Rahasia 2025 yang Bikin Analis Borong!