Bioethanol Indonesia Melejit! Rahasia Kolaborasi Kemenkop & Toyota yang Bisa Ubah Nasib Petani

- Jumat, 24 Oktober 2025 | 02:55 WIB
Bioethanol Indonesia Melejit! Rahasia Kolaborasi Kemenkop & Toyota yang Bisa Ubah Nasib Petani

Dukungan untuk Koperasi Desa Merah Putih

Kemenkop mendukung penuh pengembangan ekosistem bioethanol melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Menkop Ferry menegaskan, Kopdes Merah Putih difungsikan bukan hanya sebagai tempat penjualan, tetapi juga sebagai offtaker produk masyarakat.

Potensi Pasar dan Dukungan Teknis

Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu mengungkapkan, Toyota akan fokus pada kendaraan berbahan bakar hidrogen dan ethanol. Kabar baiknya, Kementerian ESDM telah menerapkan bahan bakar E10 (10% ethanol).

"Dengan E10, tercipta potensi captive market sekitar 3-4 juta kiloliter ethanol. Ini harus diimbangi dengan kekuatan produksi ethanol nasional," kata Todotua.

Potensi Pertanian Lampung

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyatakan kesiapan provinsi tersebut sebagai penyedia bahan baku. Lampung merupakan produsen singkong terbesar nasional, tebu peringkat kedua, dan jagung peringkat ketiga.

"Produksi pertanian kami masih oversupply dibandingkan kapasitas penyerapan dua perusahaan ethanol yang ada di Lampung," ungkap Gubernur.

Studi Kelayakan dan Implementasi

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia akan memaparkan hasil studi mengenai pengembangan ethanol, termasuk contoh penerapan di Brazil, India, dan Thailand. Presiden Direktur Nandi Julyanto menegaskan, "Ini bisa menjadi referensi untuk langkah kita ke depan."

Pengembangan industri bioethanol nasional melalui koperasi petani diprediksi akan memperkuat ketahanan energi dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.


Halaman:

Komentar