Ketegangan di Laut Hitam dan Venezuela Dorong Harga Minyak Melonjak

- Selasa, 23 Desember 2025 | 07:40 WIB
Ketegangan di Laut Hitam dan Venezuela Dorong Harga Minyak Melonjak

Harga minyak kembali merangkak naik di penutupan perdagangan Senin kemarin. Pemicunya? Ketegangan geopolitik yang sepertinya belum juga reda. Di perairan dekat Venezuela, Penjaga Pantai AS berusaha mencegat sebuah kapal tanker minyak. Ini bukan kali pertama, lho. Bahkan, itu sudah operasi ketiga dalam sebulan terakhir.

Di sisi lain, berita dari kawasan Laut Hitam juga ikut memanaskan suasana. Serangan drone Ukraina dilaporkan merusak dua kapal dan dermaga milik Rusia. Kawasan itu kan jalur vital untuk ekspor energi. Jadi, wajar saja kalau insiden seperti ini langsung bikin pasar was-was akan gangguan pasokan.

Kontrak berjangka minyak Brent akhirnya naik 2,7 persen, mengunci harga di USD62,07 per barel. Sementara itu, minyak mentah AS (WTI) juga ikut menguat 2,6 persen ke level USD58,01.

Soal insiden di Venezuela, aksi AS itu sepertinya implementasi dari ancaman 'blokade' yang diumumkan Presiden Trump pekan lalu. Targetnya jelas: kapal-kapal tanker yang berusaha mengakali sanksi.

Analis UBS, Giovanni Staunovo, melihat perubahan sikap pasar. "Pelaku pasar kini mulai melihat serius risiko gangguan ekspor dari Venezuela. Sebelumnya, risiko ini agak diremehkan," katanya.

Memang, porsi minyak Venezuela dalam pasokan global cuma sekitar satu persen. Tapi, gejolak di produsen mana pun, sekecil apapun, tetap bikin deg-degan. Apalagi mayoritas ekspornya ditujukan ke China, yang reaksinya pun datang tak lama kemudian.

Pemerintah China secara terbuka mengecam aksi AS. Menyita kapal negara lain di perairan internasional, kata mereka, adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional. Pernyataan ini muncul menyusul pencegatannya terhadap kapal tanker yang konon tujuan akhirnya China.


Halaman:

Komentar