Geliat industri berat dalam negeri ternyata membawa angin segar bagi pasar material tahan api. Ya, industri refraktori sedang menanjak. Di tengah gencarnya proyek smelter, petrokimia, dan energi, permintaan akan produk tahan panas ini diprediksi bakal melonjak drastis dalam beberapa tahun mendatang.
Nah, di antara pemain lokal yang sibuk menyiapkan diri, nama PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) kerap disebut. Emiten yang baru melantai di BEI pertengahan 2024 ini punya ambisi besar di pasar yang selama ini masih didominasi barang impor.
Menurut Abdul Azis, Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, peluang BATR justru terletak pada kondisi pasar yang masih minim pemain lokal.
"Pasar refraktori di Indonesia selama ini dikuasai oleh produk impor. Jika pemain lokal seperti BATR mampu menjaga kualitas dan memperluas kapasitas, mereka punya peluang besar mengisi kekosongan suplai lokal," ujar Azis dalam risetnya, Kamis (4/12/2025).
Dia bilang, produk dari China dan India memang masih mendominasi. Tapi, gelombang proyek hilirisasi seperti smelter nikel dan refinery logam membuka permintaan jangka panjang yang lebar. Proyek-proyek strategis nasional itu, dalam pandangannya, akan menciptakan kebutuhan yang konsisten.
Kuncinya? Keandalan produk dan layanan teknis yang mendukung industri berat. Jika itu bisa dijaga, BATR berpotensi jadi bagian penting dari rantai pasok dalam negeri.
"Industri refraktori memang panas, tapi peluang keuntungannya juga membara. Jika mampu mengeksekusi ekspansi dengan baik, BATR punya peluang untuk naik kelas sebagai raja refraktori lokal," kata Azis menambahkan.
Artikel Terkait
Pajak Digital Tembus Rp 43,75 Triliun, Gim hingga Kripto Jadi Pundi Baru Negara
Target Jumat Malam: Listrik Tapanuli Tengah Diharapkan Pulih Total
ADB dan Bank Dunia Buka Pintu Kolaborasi Proyek di Indonesia
Di Tengah Cuaca Ekstrem, Armada PIS Berjuang Jaga Pasokan Energi dan Salurkan Bantuan