SEMARANG, murianetwork.com - Dalam beberapa tahun belakangan terakhir ini banyak industri tekstil mengalami kesulitan, tidak jarang akhirnya mengalami kebangkrutan.
Salah satu penyebabnya ialah adanya praktik dumping (penjualan barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga di dalam negeri) yang dilakukan.
Isu tersebut mencuat dalam seminar yang diselenggarakan Asosiasi Produsen Serat dan Filamen Indonesia (APSyFi) dengan Ikatan Alumni Institut Teknologi Tekstil, Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (ITT-STTT-Politeknik STTT Bandung) di Gumaya Tower Hotel Semarang.
Sekretaris Eksekutif APSyFi Farhan Aqil Syauqi mengatakan kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara APSyFi dengan alumni Politeknik STTT Bandung.
"Seminar ini penting karena industri tekstil lagi pada drop semua, kinerjanya buruk, produksi dan penjualan mengalami kesulitan karena serangan produk impor yang murah," katanya, Senin 15 Januari 2024.
Menurut Farhan, dampak dari kondisi tersebut banyak konsumen lebih memilih menggunakan produk yang lebih murah, sehingga tidak kompetitif.
Artikel Terkait
Emas Bertahan Naik Meski Risalah Fed Picu Keraguan Pasar
IHSG Diprediksi Stagnan di 8.300, Diperkuat Sinyal Teknologi dan Tekanan The Fed
Nvidia Jadi Penentu Arah Pasar, Wall Street Antisipasi Laporan Kuartal
Nvidia Pacu Wall Street, S&P 500 dan Nasdaq Melonjak di Tengah Antisipasi Data Tenaga Kerja