Wall Street Meroket Didorong Inflasi Melandai dan Demam AI

- Jumat, 19 Desember 2025 | 06:06 WIB
Wall Street Meroket Didorong Inflasi Melandai dan Demam AI

Wall Street menutup perdagangan Kamis (18/12) dengan catatan hijau yang cukup meyakinkan. Sentimen pasar dibawa oleh dua hal utama: laporan inflasi yang ternyata lebih rendah dari perkiraan, dan proyeksi kinerja gemilang dari Micron yang jadi sinyal kuatnya permintaan AI.

Indeks S&P 500 naik 0,79 persen ke level 6.774,76. Nasdaq bahkan melonjak lebih kencang, 1,38 persen, menembus angka 23.006,36. Sementara itu, Dow Jones merangkak naik 0,14 persen, menutup di 47.951,85.

Laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk November memang memberi angin segar. Kenaikan harga tahunan ternyata lebih rendah dari yang diprediksi banyak pihak. Namun begitu, ada catatan unik dari data kali ini. Biro Statistik Tenaga Kerja AS tidak merilis data perubahan bulanan, karena penutupan sebagian pemerintahan selama 43 hari sebelumnya sempat mengacaukan proses pengumpulan data di bulan Oktober.

Bill Merz, kepala riset pasar modal di U.S. Bank Asset Management Group, memberi komentar yang cukup berhati-hati.

“Laporan CPI ini konstruktif, bisa meredakan tekanan pada para pembuat kebijakan. Peluang untuk pemangkasan suku bunga tahun depan jadi lebih terbuka. Tapi, kita masih perlu lihat data bulan depan untuk konfirmasi. Jangan-jangan ada distorsi karena efek penutupan pemerintah,” ujarnya.

Nada hati itu sepertinya mewakili banyak pelaku pasar. Mereka sekarang memberi probabilitas 58 persen untuk The Fed bersikap lebih longgar pada Maret mendatang.

Di sisi lain, data klaim tunjangan pengangguran pekan lalu justru turun, berbalik dari lonjakan di pekan sebelumnya. Ini mengisyaratkan kondisi pasar tenaga kerja yang masih cukup stabil memasuki Desember.


Halaman:

Komentar