Jakarta, Selasa lalu (16/12), Badan Pusat Statistik (BPS) bersama Bappenas dan Otorita IKN merilis hasil pendataan penduduk Ibu Kota Nusantara untuk tahun 2025. Hasilnya? IKN kini dihuni oleh sekitar 147,43 ribu jiwa. Mereka tersebar dalam 43 ribu lebih rumah tangga.
Yang menarik, hampir 68 persen dari mereka berada dalam usia produktif. Artinya, secara demografis, IKN punya modal sumber daya manusia yang cukup kuat untuk digerakkan.
Kalau dilihat dari sebarannya, penduduk IKN terkonsentrasi di beberapa titik. Desa Samboja Kuala, Muara Jawa Ulu, Muara Jawa Pesisir, dan Telemow adalah wilayah dengan kepadatan tertinggi lebih dari 400 jiwa per kilometer perseginya. Tak heran, kawasan-kawasan itu jadi pusat keramaian dan aktivitas sehari-hari. Menurut sejumlah analis, wilayah-wilayah padat ini tentu harus jadi prioritas utama dalam penyediaan layanan dasar dan infrastruktur ke depannya.
Namun begitu, beban tanggungannya juga perlu diperhitungkan. Rasio ketergantungan di IKN tercatat 47,25. Angka itu berarti, setiap 100 orang usia produktif menanggung hidup sekitar 47 hingga 48 orang yang belum atau tidak lagi produktif.
Dari sisi komposisi, separuh penduduk IKN didominasi generasi Z dan milenial. Jumlah laki-laki juga sedikit lebih banyak ketimbang perempuan, dengan rasio jenis kelamin 106.
Penduduk Tertua Berusia 108 Tahun
Ada fakta unik yang terungkap dari data ini. Penduduk tertua di IKN ternyata berusia 108 tahun! Beliau adalah seorang perempuan kelahiran Ujung Pandang yang lahir di masa-masa akhir Perang Dunia Pertama.
Soal mobilitas, tampak bahwa IKN sudah mulai menarik minat pendatang. Sebanyak 41,16 persen penduduknya lahir di luar wilayah IKN. Sementara itu, sekitar 6 persen tercatat baru pindah ke sana dalam lima tahun terakhir.
Dari mana saja asal mereka? Tiga besar provinsi penyumbang migran terbesar adalah Kalimantan Timur (29,20%), Sulawesi Selatan (20,36%), dan Jawa Timur (12,91%).
Artikel Terkait
Chandra Asri Pacu Modal Kerja dengan Obligasi Rp1,5 Triliun
Saham LEAD Melonjak 38%, Siapa Dalang di Balik Perusahaan Pelayaran Migas Ini?
APBN Siapkan Rp 1,6 Triliun Dana Segar untuk Pemulihan Tiga Provinsi di Sumatera
RUPSLB CBRE Sahkan Rights Issue, Dana Segar untuk Bayar Utang dan Tambah Armada