Gen Z vs Senior: Ketika Gawai Bertemu Pengalaman di Kantor

- Selasa, 16 Desember 2025 | 11:06 WIB
Gen Z vs Senior: Ketika Gawai Bertemu Pengalaman di Kantor

Jadi, sebenarnya semua bisa saja salah paham. Intinya bukan mencari siapa yang benar atau salah. Akar masalahnya seringkali cuma satu: kurangnya ruang untuk benar-benar berdialog. Setiap generasi membawa perspektif uniknya masing-masing, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Ketika sebuah perusahaan mampu mengelola keragaman ini dengan baik, konflik yang ada justru berpotensi menjelma menjadi kolaborasi yang powerful.

Lantas, apa yang bisa dilakukan? Pertama, ciptakan kanal komunikasi yang terbuka. Ruang di mana setiap orang, tua atau muda, merasa aman untuk menyampaikan isi hatinya tanpa langsung dihakimi.

Program mentoring dua arah juga layak dicoba. Para senior bisa membagikan kearifan dan pelajaran berharga dari pengalaman mereka.

Sementara itu, Gen Z bisa mengajari para senior tentang tren teknologi terbaru dan cara kerja yang lebih efisien. Semua saling mengisi.

Peran pemimpin juga krusial. Mereka perlu punya gaya kepemimpinan yang adaptif, bisa merasakan kebutuhan tim yang beragam karakternya. Yang tak kalah penting, budaya kerja perusahaan sendiri harus dibangun agar tetap profesional, tapi juga cukup fleksibel untuk membuat semua generasi merasa nyaman dan bisa produktif.

Pada akhirnya, benturan generasi ini bukanlah hal baru. Cuma, kali ini terasa lebih mencolok karena perbedaan antara Gen Z dan senior memang sangat drastis. Daripada saling menyalahkan, era kerja sekarang justru menuntut kita semua untuk belajar memahami. Kesuksesan sebuah organisasi kedepannya akan sangat bergantung pada kemampuan semua orang, yang tua maupun yang muda, untuk bekerja sama sebagai satu tim yang utuh.


Halaman:

Komentar