InfraNexia Resmi Dilahirkan, Telkom Pecah Lini Bisnis Fiber Rp90 Triliun

- Sabtu, 13 Desember 2025 | 16:55 WIB
InfraNexia Resmi Dilahirkan, Telkom Pecah Lini Bisnis Fiber Rp90 Triliun

Lalu, sebesar apa InfraNexia nantinya? Fase pertama spin-off akan menempatkan lebih dari 50% total infrastruktur fiber Telkom di bawah kendali InfraNexia. Itu mencakup segmen akses, agregasi, backbone, dan pendukungnya. Targetnya, fase kedua rampung di 2026 dengan total nilai aset mencapai angka fantastis: Rp90 triliun.

Peluangnya jelas besar. Pasar membutuhkan dukungan konektivitas digital yang kuat, dan InfraNexia diposisikan untuk menjawabnya. Mereka akan fokus mengembangkan bisnis fiber, mencari efisiensi biaya, dan membuka peluang kemitraan strategis.

Tak cuma soal InfraNexia, RUPSLB itu juga membahas hal lain. Pemegang saham menyetujui penugasan dari pemerintah kepada Telkom untuk mengoperasikan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Tugas ini berlangsung selama masa transisi, menunggu PDN pemerintah beroperasi penuh. Komitmen Telkom jelas: menjaga kedaulatan data negara dan memastikan layanan digital pemerintah tetap jalan.

Susunan dewan dan direksi pun mengalami perubahan. Hasilnya, Angga Raka Prabowo tetap duduk sebagai Komisaris Utama. Sementara Dian Siswarini masih memimpin jajaran direksi sebagai Direktur Utama.

Semua keputusan ini mengerucut pada satu tujuan: mempercepat transformasi Telkom menuju strategic holding. Strategi TLKM 30 mereka bertumpu pada empat pilar. Mulai dari peningkatan operasional, penataan portofolio bisnis, unlocking value aset infrastruktur yang salah satunya lewat InfraNexia hingga transisi ke holding company.

Pada akhirnya, optimisme itu yang coba ditularkan. Dengan struktur bisnis yang diperkuat dan fokus pada pembangunan infrastruktur digital, Telkom ingin tetap menjadi penggerak utama ekosistem digital di Indonesia. Perjalanan transformasinya masih panjang, tapi langkah awal lewat RUPSLB ini sudah dianggap solid.


Halaman:

Komentar