Samuel Sekuritas juga melihat, hubungan RATU dengan ekosistem Barito Group milik Prajogo Pangestu jadi katalis tambahan. Masuknya orang-orang dari BREN, Star Energy Geothermal, hingga Chandra Asri ke jajaran komisaris dan direksi RATU memperkuat sinyal sinergi. Belum lagi CDIA yang sudah menanamkan USD9,4 juta atau sekitar 5 persen saham di RATU.
Keterkaitan kepemilikan antara kelompok Barito dan Happy Hapsoro yang menguasai RATU, RAJA, dan punya 34,17 persen saham PTRO dipandang bisa membuka kolaborasi operasional yang unik. Secara historis, saham-saham afiliasi Barito seperti BREN, CUAN, PTRO, dan CDIA sering diperdagangkan dengan valuasi premium, bahkan rata-rata PER-nya mencapai 411 kali. Samuel Sekuritas menduga kepercayaan serupa bisa mengalir ke RATU.
Lalu, bagaimana dengan BUVA? Kenaikan tajam sahamnya tak lepas dari sentimen rights issue yang baru saja diselesaikan oleh emiten milik Hapsoro itu.
Sementara untuk WIFI, kabar terbarunya datang dari perluasan kerja sama. Manajemen menyebut perseroan telah menandatangani addendum perjanjian dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk pengembangan jaringan fiber optik di Sumatera. Ini menandai ekspansi proyek mereka ke pulau tersebut.
Sebagai gambaran, euforia di Grup Bakrie sendiri terlihat nyata. Berdasarkan data BEI, saham BUMI melonjak 20,59 persen ke Rp328 per unit, level tertinggi sejak awal 2018. Dalam sebulan terakhir, BUMI melejit 131 persen dan sejak awal tahun terbang 176 persen.
Saham kontraktor pertambangan Bakrie lainnya, DEWA, juga naik 3,86 persen ke Rp525, level tertinggi dalam lebih dari 15 tahun terakhir.
Ingat, keputusan pembelian atau penjualan saham sepenuhnya ada di tangan Anda sebagai investor.
Artikel Terkait
Lion Parcel Tambah Armada dan Tenaga Antisipasi Banjir Kiriman 12.12
Bajaj Maxride Resmi Meluncur, Siap Layani Lima Kecamatan di Manado
Stasiun Lebak Bulus Resmi Berganti Nama, Dapatkan Fasilitas Baru untuk Penumpang
MAHA Melesat di Bursa, Ini Profil Emiten Jasa Logistik Batu Bara yang Tembus 40%