Di antara Sumatera dan Jawa, tersembunyi sebuah cekungan migas bernama Asri Basin. Tempat ini, yang dulu ramai dengan aktivitas pengeboran gas, kini sedang disiapkan untuk peran baru yang jauh berbeda. Pertamina, lewat proyek Carbon Capture and Storage (CCS) terbesarnya, berencana mengubah bekas lapangan itu menjadi tempat penyimpanan karbon raksasa.
Kapasitasnya? Sungguh luar biasa. Menurut Yudhi Haryadi, Pjs. SVP Business Development Pertamina, Asri Basin berpotensi menampung emisi karbon hingga 1 gigaton. Angka yang fantastis itu bukan sekadar angan-angan.
"Ini yang paling maju adalah Asri Basin yang terletak di antara Sumatera dan Jawa, dia bisa kapasitas 1 gigaton, sebelumnya adalah lapangan gas," ujar Yudhi.
Ia menambahkan, studi yang lebih mendalam telah dilakukan dengan target operasional di tahun 2030. "Itu kita akan jadikan sebagai S-hub, sebagai hub untuk carbon storage," jelasnya dalam acara Outlook Energy 2026 yang diunggah di kanal YouTube INDEF, Selasa lalu.
Faktanya, status lapangan yang sudah memasuki fase akhir produksi justru jadi keuntungan. Infrastruktur dan data geologis yang ada membuatnya dinilai ideal untuk dikembangkan dengan cepat. Ambisi Pertamina pun tak berhenti di penyimpanan untuk kebutuhan dalam negeri saja.
Di sisi lain, mereka membidik peran yang lebih strategis: menjadi hub regional. Artinya, fasilitas di Asri Basin nantinya tak hanya menampung emisi dari industri dalam negeri, tapi juga berpotensi menerima kiriman karbon dari negara tetangga.
Artikel Terkait
Pemerintah Pacu Penerimaan Rp 23 Triliun dari Bea Keluar Emas dan Batu Bara
BRI Palembang Kumpulkan 155 Kantong Darah di HUT ke-130
Riset Ungkap Mayoritas Anak Muda Lajang Berpenghasilan di Bawah Rp 5 Juta Sering Berutang
Superbank Pacu IPO Rp2,8 Triliun, Mandiri dan Trimegah Kuasai 94% Penjaminan