Sebagian besar bahan baku untuk obat-obatan di Indonesia tepatnya 85 persen masih didatangkan dari luar negeri. Fakta ini disampaikan oleh Kementerian Perindustrian. Meski begitu, ada kabar baik: hampir semua produk obat jadi, sekitar 95 persen, kini sudah diproduksi di dalam negeri berkat upaya hilirisasi di sektor kesehatan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan hal itu dalam sebuah keterangan, Selasa (9/12).
"Saat ini bahan baku farmasi kita masih sekitar 85 persen impor, terutama dari India dan China," ujarnya.
Namun begitu, dia menekankan bahwa ketergantungan ini bisa dipatahkan. Kuncinya ada pada kekayaan alam lokal. "Kita hanya bisa mematahkan dominasi India dan China kalau mampu mengembangkan bahan baku dari kekayaan alam kita sendiri," tambah Agus.
Potensinya sebenarnya sangat besar. Indonesia punya beragam tanaman obat dan minyak atsiri yang tersebar di berbagai daerah. Menurut Menperin, sumber daya alam ini bisa menjadi tulang punggung untuk memperkuat industri farmasi nasional. Dengan begitu, Indonesia tak selamanya bergantung pada impor dan bisa memenuhi kebutuhan domestik secara mandiri.
Agus juga memberi contoh nyata. Salah satunya adalah bahan aktif dari tanaman meniran yang sudah diekspor ke Inggris.
Artikel Terkait
Ancol Bidik Rp1,1 Triliun di 2025, Meski Kinerja Kuartal III Lesu
Survei BI Ungkap Gelombang Optimisme Konsumen Menjelang Akhir 2025
Pemerintah Kerek Tarif Ekspor Batu Bara, Laba Emiten Diprediksi Anjlok
Saham DEWA Melonjak ke Level Tertinggi 15 Tahun, Bakrie Group Panen Untung