Berdasarkan alat pantau CME FedWatch, trader saat ini memberi probabilitas hampir 90% untuk potensi penurunan suku bunga 25 basis poin di pertemuan Rabu nanti. Angka yang cukup tinggi, tapi tetap saja belum cukup untuk mendongkrak optimisme.
Di tengah ketidakpastian makro, ada saja drama korporasi yang menghangatkan suasana. Tawaran akuisisi Paramount Skydance senilai fantastis, lebih dari USD 108 miliar, ke Warner Bros Discovery jadi buah bibir. Manuver ini dilihat sebagai upaya mengalahkan Netflix. Reaksi pasar langsung terasa: saham Warner dan Paramount melesat, sementara Netflix justru terpuruk dan menjadi salah satu beban terberat untuk sektor komunikasi.
Di sisi lain, sektor teknologi justru menunjukkan ketangguhan. Microsoft, Nvidia, dan Broadcom jadi penyangga utama, mencegah kerugian yang lebih dalam. Pekan ini, sorotan akan mengerucut pada valuasi sektor ini, terutama dengan rilis laporan kinerja dari Broadcom dan Oracle.
Ada juga kisah unik di balik layar. Saham Marvell Technology tertekan, tersisihkan setelah dealer mobil bekas Carvana mendapat kehormatan masuk dalam indeks S&P 500. Keputusan itu tentu saja disambut gembira oleh investor Carvana, yang mendorong sahamnya meroket.
Jadi, intinya, pasar lagi menahan napas. Semua mata tertuju ke The Fed, menunggu isyarat arah kebijakan moneter ke depan. Sambil menunggu, mereka bergerak di antara berita korporasi dan rotasi sektoral yang cepat.
Artikel Terkait
Ekonomi Indonesia Melaju: Optimisme 6% hingga Mimpi 8% di Tengah Badai Global
IHSG Dibuka Menguat, Tiga Saham Ini Melonjak Hingga 25%
Sensus Ekonomi 2026: Peta Baru untuk Menguak Ketangguhan UMKM Indonesia
BWPT Gelontorkan Rp210 Miliar Obligasi Berkelanjutan, Sasar Refinancing dan Operasional