"Perseroan tidak ikut terlibat dengan kasus yang dihadapi oleh An Shaohong, baik yang ada di dalam negeri maupun dari negara asalnya,"
tegas Lu.
Ia memastikan tim manajemen yang ada tetap menjalankan perusahaan dengan normal, dari level induk sampai anak usaha. Semua proyek dan kewajiban kepada pelanggan diklaim tak terganggu sedikitpun.
An Shaohong sendiri baru menduduki posisi puncak di LABA pada Juni 2025. Pria asal Zhejiang ini sebelumnya membangun karier di Zhejiang Huitong Construction sebagai General Manager. Selain memimpin Green Power, dia juga tercatat memegang jabatan Komisaris Utama di dua emiten lain: PT Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) dan PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV).
Kini, dengan ketidakpastian keberadaan sang direktur, perhatian beralih pada langkah strategis perusahaan menghadapi bulan-bulan ke depan.
Artikel Terkait
IHSG Tergelincir 80 Poin, Sentimen Negatif Gempur Pasar
Air Borneo Siap Terbang, Sambungkan Sarawak dan Ibu Kota Nusantara
IHSG Tergelincir 80 Poin, Lotte Chemical Anjlok 15%
Ekspor Perikanan Tembus USD 5 Miliar, ASEAN Jadi Pasar Andalan