Pasar saham pagi ini diguncang berita mengejutkan. An Shaohong, nama yang tak asing di sejumlah emiten, dikabarkan telah dideportasi dari Indonesia. Imbasnya langsung terasa: saham tiga perusahaan yang dikaitkan dengannya LABA, KRYA, dan OLIV kompak terjun bebas di awal perdagangan Senin (8/12/2025).
Deretan angka di papan pencatatan BEI memperjelas kepanikan pasar. Saham LABA terpangkas 9,41% ke level Rp183. KRYA tak jauh beda, merosot 7,77% ke Rp190. Yang paling parah, OLIV langsung terjungkal ke auto rejection bawah, terpental 10% ke posisi Rp91 per saham. Semuanya terjadi dalam tempo yang relatif singkat, seiring beredarnya kabar tentang kepergian mendadak petinggi tersebut.
Di tengah gejolak itu, respons dari dua perusahaan pun mengalir. Manajemen LABA mengaku masih berusaha menghubungi An Shaohong, yang menjabat sebagai Direktur Utama mereka. Mereka juga sedang melakukan verifikasi untuk mendapatkan klarifikasi resmi.
“Sampai saat ini, kami belum dapat terhubung dengan Bapak An Shaohong,” begitu bunyi pernyataan resmi mereka, Senin pagi.
Mereka berusaha keras memisahkan urusan perusahaan dari masalah pribadi sang direktur. Apapun persoalan keimigrasian yang melibatkan An Shaohong, kata mereka, itu adalah urusannya sendiri dan tidak ada kaitannya dengan operasional LABA. Perusahaan menegaskan tidak terlibat dalam kasus apapun yang dihadapi An, baik di Indonesia maupun di China.
“Operasional kami berjalan normal, dari tingkat induk sampai anak usaha. Tidak ada gangguan,” tegas manajemen. Semua kewajiban kepada pelanggan dan pemegang saham, dipastikan akan tetap dipenuhi.
Artikel Terkait
IHSG Tembus Rekor Baru, Sentuh 8.700 untuk Pertama Kalinya
IHSG Pecahkan Rekor, Sentak Level 8.700 untuk Pertama Kalinya
ASSA Pacu Ekspansi, Belanja Armada Tembus Rp1 Triliun di 2025
Saham Sarang Walet RLCO Melonjak 34,5% di Debut Bursa