Di sisi lain, kabar dari dalam negeri juga cukup mendukung. Data makro pekan lalu terlihat solid. PMI Manufaktur Indonesia menguat ke 53,3, sementara inflasi tetap terkendali di angka 2,72 persen. Kombinasi yang manis untuk kepercayaan investor.
Untuk hari-hari ke depan, pasar masih akan mencermati beberapa rilis data penting. Misalnya Consumer Confidence Index (CCI) yang diperkirakan naik, plus data penjualan ritel yang diproyeksi tumbuh. Ini semua berkaitan dengan konsumsi dalam negeri.
tutur Hari. Jadi, meski ada angin baik dari lokal, mata tetap harus waspada pada gejolak global.
Menyikapi kondisi ini, IPOT merekomendasikan strategi buy on weakness. Maksudnya, beli saat ada pelemahan untuk memanfaatkan momentum pada saham-saham yang sudah bertren naik, terutama yang didukung volume kuat dan akumulasi dana asing.
Lalu, saham apa saja yang menarik dicermati? Analis menyoroti beberapa kandidat, termasuk sejumlah obligasi. Berikut daftarnya:
DATA Buy 4.570-5.100
UNVR Buy 2.710-2.840
BMRI Buy 4.900-5.100
PBS38 Buy (Obligasi)
FR59 Buy (Obligasi)
Artikel Terkait
Minyak Mentah Melaju Didorong Ketegangan Global dan Isyarat The Fed
Emas Mendekati Level Tertinggi, Dipacu Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS
Analis Soroti Peluang Rebound IHSG, Ini Deretan Saham yang Bisa Jadi Andalan
Pecah Suara di The Fed, Pasar Keuangan Menanti dengan Degup Jantung