Kalau kita lihat komposisinya berdasarkan aturan POJK 53, mayoritas calon emiten ini punya aset yang cukup besar. Sebanyak 8 perusahaan masuk kategori aset besar (di atas Rp 250 miliar). Sementara itu, ada 3 perusahaan aset menengah dan 2 perusahaan dengan aset kecil.
Lalu, sektor apa saja yang mendominasi antrean ini? Ternyata, sektor finansial masih jadi primadona, menguasai porsi 38,5 persen. Basic materials serta transportation & logistic menyusul di posisi berikutnya, masing-masing menyumbang 15,4 persen. Sektor lain seperti energi, industri, teknologi, dan consumer non-cyclicals juga punya perwakilan, meski porsinya lebih kecil.
Secara rinci, dari 13 perusahaan tadi, lima berasal dari financials. Basic materials dan transportation & logistic mengirimkan dua wakil. Sementara consumer non-cyclicals, energy, industrial, dan technology masing-masing diwakili satu perusahaan. Jadi, meski pasar kadang fluktuatif, minyat untuk go public ternyata tetap ada.
Artikel Terkait
Rupiah Menguat Tipis, Sentimen The Fed dan Devisa Jadi Penopang
IHSG Diproyeksi Stagnan di 8.600-8.700, Fokus Investor Beralih ke The Fed
Surplus Dagang Vietnam ke AS Tembus Rekor, Tarif Trump Tak Berdaya
RLCO Siap Melantai, Eksportir Sarang Walet Incar Pasar China