"Event-nya menarik. Ini kan hasil kolaborasi dengan mitra yang melibatkan para alumni. Mereka bisa memberikan masukan tentang tren terkini di pasar modal," kata Wiwiek.
Ia punya pesan khusus. Lewat workshop financial planner yang diselenggarakan, mahasiswa tidak perlu menunggu lulus dulu untuk mulai berkecimpung.
"Semoga ini berdampak signifikan. Agar mereka punya pengetahuan yang komprehensif tentang dunia keuangan yang memang kompleks dan dinamis," sambungnya.
Acara kemudian dimeriahkan dengan talkshow bertajuk "Moneyfestasi". Tema besar yang diangkat adalah "Challenge and Opportunity in Digital Era for Gen Z". Beberapa narasumber mumpuni hadir memenuhi panggung. Ada Fanny Rifqi dari Bursa Efek Indonesia Kantor Wilayah Jawa Tengah 1, kemudian Herman Saheruddin yang menjabat Plt. Kepala Kantor Persiapan PRP dan Hubungan LPS, serta Sularto Aras Hamka, Wakil Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT PNM.
Namun begitu, puncak acara yang ditunggu banyak peserta adalah sesi workshop. Kali ini mengusung tema "Understand More, Fear Less & Live Brighter". Financial Planner Aliyah Natasha yang mengisi sesi ini, berhasil menarik perhatian dengan materi yang aplikatif. Para mahasiswa terlihat serius menyimak, sesekali mencatat poin-poin penting. Suasana belajar yang interaktif itu berlangsung hingga acara berakhir.
Artikel Terkait
IHSG Menguat Tipis, Rupiah Justru Tersungkur ke Rp 16.646
Harga Cabai Meroket, Pasar Kramat Jati Dihantui Ancaman Nataru
Pajak Digital Tembus Rp 43,75 Triliun, Gim hingga Kripto Jadi Pundi Baru Negara
Benteng Api Technic Siap Rebut Pasar Refraktori dari Genggaman Impor