Pasar sekarang menunggu data inflasi kunci, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang dirilis Jumat nanti. Angka ini, plus data pendapatan dan pengeluaran pribadi, bakal jadi penentu apakah ekspektasi pemotongan suku bunga itu akan bertahan atau malah berubah.
Di tengah kenaikan luas, ada beberapa saham yang justru tertekan. Microsoft, misalnya, ditutup melemah meski perusahaan membantah laporan dari The Information soal pemotongan target penjualan terkait AI. Publikasi itu menyebut beberapa divisi Microsoft menurunkan ekspektasi pertumbuhan penjualan produk AI-nya, setelah banyak tenaga penjualan gagal memenuhi target tahun fiskal lalu.
Beberapa raksasa AI lain juga ikut-ikutan merah. NVIDIA dan Broadcom sama-saya diperdagangkan lebih rendah, menahan laju kenaikan yang lebih besar di sektor teknologi.
Tapi tidak semua di sektor chip bernasib sama. Saham Marvell Technology malah melonjak setelah mereka mengonfirmasi akuisisi miliaran dolar atas startup Celestial AI. Langkah ini jelas bagian dari strategi memperluas kapasitas komputasi mereka, menjawab lonjakan permintaan yang belum juga reda.
Kabar baik juga datang dari Microchip Technology. Sahamnya naik tajam 12 persen setelah perusahaan merevisi proyeksi pendapatannya ke atas, berkat laporan kuartalan yang mengalahkan perkiraan analis Wall Street. Jadi, meski ada angin surut dari data ketenagakerjaan, semangat di lantai bursa tetap terjaga. Pasar sepertinya memilih fokus pada harapan akan suku bunga yang lebih murah di penghujung tahun.
Artikel Terkait
IHSG Diprediksi Lanjutkan Koreksi, Empat Saham Ini Jadi Sorotan Analis
Dirjen Bea Cukai Berbenah, Menkeu Purbaya Tunda Terbang ke China
45.000 Sumur Ilegal Disiapkan Masuk Skema Resmi Melalui Koperasi dan BUMD
IHSG Pecahkan Rekor 22 Kali, 21 di Antaranya Terjadi di Era Purbaya