Kalau Anda bertanya-tanya, saham IMJS itu sebenarnya milik siapa sih? Perusahaan bernama PT Indomobil Multi Jasa Tbk ini bergerak di dunia transportasi dan logistik. Intinya, mereka main di perdagangan, bengkel, jasa, dan pengangkutan.
Perjalanan perusahaan ini cukup berliku. Awalnya, pada 2005, mereka berdiri dengan nama PT Multi Tambang Abadi. Fokusnya waktu itu masih di seputar pertambangan dan jasa. Namun, angin perubahan berhembus pada 2013.
Di tahun itulah, perusahaan mengalami akuisisi besar-besaran.
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), yang merupakan bagian dari Salim Grup, mengambil alih 90 persen saham dari PT Tritunggal Intipermata. Mereka juga membeli 9,89 persen saham dari PT Indomobil Manajemen Corpora.
Setelah akuisisi itu, wajah perusahaan berubah total. Bisnisnya dialihkan ke perdagangan, perbengkelan, jasa, dan pengangkutan. Namanya pun berganti menjadi PT Indomobil Multi Jasa seperti yang kita kenal sekarang, dengan peran utama sebagai perusahaan holding.
Saat ini, operasional IMJS bertumpu pada tiga pilar bisnis. Ada jasa, pengangkutan, serta perdagangan dan perbengkelan. Untuk segmen jasa, cakupannya luas, mulai dari pembiayaan, penyewaan kendaraan, sampai ke pendidikan.
Semua layanan itu dijalankan oleh anak-anak perusahaannya. Ambil contoh jasa pembiayaan. Lini bisnis ini ditangani oleh PT Indomobil Finance Indonesia, PT Hino Finance Indonesia, dan PT Suzuki Finance Indonesia.
Masing-masing punya spesialisasi. Indomobil Finance melayani pembiayaan multiguna untuk motor, mobil, hingga alat berat. Hino Finance fokus pada pembiayaan truk Hino untuk para pengusaha. Sementara Suzuki Finance, seperti namanya, khusus menangani produk-produk Suzuki.
Di sisi lain, segmen pengangkutan menawarkan rental kendaraan, logistik, dan ekspedisi. Yang menarik, IMJS bahkan merambah ke pendidikan dengan menyediakan kursus bahasa Inggris bekerja sama dengan Universitas Cambridge.
Artikel Terkait
United Tractors Gelontorkan Rp10 Miliar untuk Merambah Industri Nikel
UMKM Pekalongan Dapat Jurus Praktis Menjinakkan AI untuk Bisnis
IHSG Tembus Rekor Baru, Didorong Saham-Saham Raksasa
RLCO Tancap Harga IPO di Rp168, Kumpulkan Rp105 Miliar untuk Bisnis Sarang Walet