Begitu penjelasan analis BofA Global Research dalam sebuah catatan yang dirilis Senin lalu. Mereka tak hanya memprediksi pemotongan di Desember, tapi juga dua pemotongan tambahan pada pertengahan 2026. Jika itu terjadi, suku bunga terminal bisa berada di kisaran 3,00 persen-3,25 persen.
Namun begitu, ada juga faktor ketidakpastian yang mengganggu. Prospek kepemimpinan baru di The Fed mulai jadi bahan perbincangan serius, mengingat masa jabatan Powell berakhir tahun depan. Gedung Putih dikabarkan sedang mempertimbangkan sejumlah nama.
Di sisi lain, pergerakan pasar ini sebenarnya didorong oleh kombinasi beberapa hal. Data ekonomi yang mulai mereda, tekanan inflasi yang menunjukkan pelemahan, dan isyarat dari pejabat senior The Fed sendiri semua itu berkontribusi pada optimisme bahwa suku bunga akan turun lebih cepat dari yang semula dibayangkan.
Jadi, meski ada bayang-bayang pergantian pimpinan, suasana hati pasar untuk sementara terlihat cukup cerah.
Artikel Terkait
Harga Emas Pegadaian Anjlok, Galeri24 dan UBS Sama-Sama Turun
Pasar Komoditas Gamang, Minyak Jatuh Tapi Batu Bara dan CPO Menguat
PNM Kirim 187 Karyawan Terbaik ke Singapura dan Malaysia, Bukti Apresiasi Lebih Berarti dari Sekadar Bonus
Wall Street Melonjak, Dipicu Sinyal Potongan Suku Bunga The Fed