Sebelum divestasi, kepemilikan saham di Jalan Tol Cimanggis-Cibitung terbagi begini: PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) memegang 55 persen, PT Bakrie Toll Indonesia 10 persen, dan WTR selaku anak usaha Waskita menguasai 35 persen.
Nugroho menegaskan, ini bukan yang terakhir. “Ke depannya, perseroan akan terus melakukan divestasi jalan tol lainnya, sebagai salah satu strategi penguatan keuangan perusahaan. Pada 2024, Waskita Karya pun telah melakukan divestasi saham PT Trans Jabar Tol (TJT) sebesar 25 persen kepada PT SMI,” katanya.
Catatannya, dalam sepuluh tahun belakangan, grup WTR sudah menanamkan modal di 18 ruas jalan tol, mencakup Trans Jawa dan Trans Sumatera. Menariknya, sejak 2019, sembilan di antaranya sudah berhasil didivestasi.
Kontribusi Waskita secara keseluruhan cukup signifikan. Dari sekitar 3.000 kilometer jalan tol yang beroperasi di Indonesia, lebih dari 1.000 kilometer di antaranya dibangun oleh perseroan ini.
Mengenal Jalan Tol Cimanggis-Cibitung
Berdasarkan data BPJT, panjang ruas tol ini 26,18 kilometer. Ruasnya terbagi dalam beberapa seksi: Seksi 1 Junction Cimanggis–Jatikarya (3,17 km), Seksi 2A Jatikarya–Cikeas (3,36 km), dan Seksi 2B Cikeas – Cibitung (19,65 km). Seksi terakhir inilah yang baru diresmikan dan melengkapi ruas tersebut.
Dari segi konektivitas, posisinya strategis. Jalan tol ini terhubung langsung dengan Jalan Tol Jakarta – Cikampek dan juga ke Jagorawi. Selain itu, ia merupakan bagian dari jaringan JORR 2, yang mencakup ruas-ruas seperti Cengkareng – Kunciran hingga Cibitung – Cilincing.
Artikel Terkait
INET Siapkan Rp3,2 Triliun untuk Gempur Infrastruktur Digital dan Akuisisi
Dari Perdagangan Umum ke Dealer Honda: Kisah BOGA dan Saham yang Meroket 115%
Rupiah Menguat di Tengah Badai Sentimen Global
BFIN Siap Bagikan Dividen Rp519 Miliar, Simak Jadwalnya