Wilayah Sumatera masih berjuang. Banjir dan longsor yang datang bertubi-tubi dalam beberapa hari terakhir benar-benar menguji ketahanan warga. Bayangkan saja, rumah-rumah terendam, jalan-jalan utama putus diterjang tanah, sementara listrik dan sinyal telepon masih timbul tenggelam. Situasinya sungguh berat.
Di tengah kondisi penuh ketidakpastian ini, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memutuskan untuk turun tangan. Mereka tak mau masyarakat melalui masa-masa sulit ini sendirian.
Lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perusahaan pelayaran itu mengucurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp 185 juta. Bantuan ini disalurkan lewat cabang-cabang ASDP di daerah yang paling parah terdampak. Untuk Padang dan Sibolga, bantuan sudah sampai ke tangan warga. Sedangkan untuk Singkil dan Banda Aceh, masih dalam proses dan akan segera menyusul. ASDP juga tak bekerja sendiri; mereka berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan untuk memenuhi kebutuhan paling mendasar masyarakat.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan langkah ini adalah wujud nyata komitmen perusahaan.
“Kami sebagai penyedia layanan penyeberangan selalu menempatkan masyarakat sebagai prioritas. Bantuan kami tidak hanya di sektor transportasi, tapi juga hal-hal material yang sangat dibutuhkan di lapangan saat ini. Harapan kami, dukungan ini bisa memberi manfaat yang nyata,” jelas Heru.
Di Sumatera Barat, bantuan dari Cabang Padang sudah disalurkan sejak Senin (1/12) melalui Posko BPBD. Kabar baiknya, operasional kapal di sana tetap berjalan normal. KMP Ambu Ambu tercatat tiba di Pelabuhan Tuapejat pagi-pagi buta, sementara KMP Gambolo masih setia melayani rute Bungus-Tuapejat pada sore harinya.
Artikel Terkait
Menteri Investasi: Pencabutan Izin Bandara Morowali Tak Halau Investor
Telkom Rampingkan Anak Usaha, Fokuskan Aset untuk Transformasi 2030
Menperin Perjuangkan Insentif 2026 untuk Atasi Derasnya Impor Komponen Otomotif
Pemerintah Siapkan Rp 1,3 Triliun untuk Tambah 100 Ribu Hektar Kebun Kopi