“Emas kini memasuki fase bull market multi-tahun,”
kata Daan Struyven, Co-Head Global Commodities Research Goldman Sachs.
Dia memprediksi harga emas bisa mencapai USD 4.900 pada akhir 2026, didongkrak oleh pola pembelian yang konsisten dari bank sentral.
“Kami melihat tren diversifikasi cadangan ke emas akan terus berlanjut,” tambahnya.
Suara positif tak cuma datang dari Goldman Sachs. Raksasa keuangan Wall Street lainnya, JPMorgan Chase, bahkan lebih optimistis. Mereka memperkirakan emas bisa menembus USD 5.055 pada kuartal IV-2026. Sementara itu, Morgan Stanley memproyeksikan harga akan berada di kisaran USD 4.400 pada akhir 2025. Semua mata kini tertuju pada logam kuning ini.
Artikel Terkait
Rupiah Dibuka Lebih Kuat di Awal Desember, Prospek Fluktuatif Mengintai
Harga Rights Issue PANI Dipangkas, Target Dana Rp16,7 T Tak Tercapai
Harga BBM Non-Subsidi di Sumatera Naik Tak Seragam, Lampung Tertinggi
Harga Emas Antam Merangkak Naik, Pajak Emas Batangan Dipangkas