Bicara soal industri semen di Indonesia, nama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) pasti sudah tak asing lagi. Perusahaan BUMN ini, didirikan sejak 1957, memang raksasa di bidangnya. Tapi tahukah Anda, selain semen, mereka punya delapan lini produk dan jasa lainnya? Mulai dari beton, mortar, precast, sampai jasa konstruksi.
Jaringannya luas sekali. Mereka punya pabrik pengemasan di 26 lokasi, enam pabrik penggilingan, dan tujuh pelabuhan. Produk semennya menguasai setengah pasar semen kantong di dalam negeri. Bahkan, semen mereka sudah menembus Vietnam dengan merek Thang Long Cement.
Perjalanan SMGR cukup panjang. Awalnya, kapasitas produksinya cuma 250.000 ton per tahun. Tapi kemudian, mulai 1995, mereka mulai mengakuisisi perusahaan-perusahaan semen lain. Semen Padang dan Semen Tonasa adalah yang pertama. Kemudian, di tahun 2013, BUMN produsen semen yang tadinya terpisah-pisah akhirnya disatukan di bawah Semen Indonesia sebagai strategic holding.
Saat ini, SMGR punya 17 entitas anak usaha. Selain yang tadi disebut, mereka juga mengakuisisi Thang Long Cement Company dan PT Holcim Indonesia Tbk, yang sekarang berganti nama jadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.
Lalu, siapa sebenarnya yang mengendalikan saham perusahaan sebesar ini?
Berdasarkan laporan bulanan per 31 Oktober 2025, pemerintah Indonesia-lah pengendali utamanya. Lewat PT Danantara Asset Management, pemerintah memegang 3,45 miliar saham, atau setara dengan 51,23% dari total saham yang beredar.
Artikel Terkait
Sido Muncul Raih Peringkat Tertinggi ESG, Bukti Komitmen di Luar Laba
JPMorgan Prediksi Harga Minyak Bisa Anjlok ke USD30-an pada 2027
Anggito Abimanyu Soroti Penghapusan Wakil Pemerintah di RUU Keuangan Haji
Junita Ciputra Kembali Perkuat Portofolio, Beli 500 Saham MKPI