Di sisi lain, revitalisasi ini memperkuat posisi Terminal LPG Arun sebagai hub distribusi utama. Terminal ini kini mampu mengoptimalkan pola suplai, termasuk aktivitas pengalihan muatan dan pengiriman ke terminal-terminal lain seperti Pangkalan Susu, Dumai, dan Tanjung Uban.
Pemerintah Aceh, melalui Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh Endra, menyampaikan apresiasi. Ia membacakan amanat Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang menekankan betapa pentingnya revitalisasi ini bagi pembangunan daerah.
Keberhasilan proyek ini bukan sekadar urusan teknis semata. Lebih dari itu, ia menjadi simbol komitmen bersama dalam menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik, aman, dan efisien bagi masyarakat Aceh dan sekitarnya.
"Pemerintah Aceh memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pertamina Patra Niaga," katanya.
"Proyek ini jelas tidak hanya meningkatkan kualitas distribusi LPG, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi melalui aktivitas industri, penyerapan tenaga kerja, serta penguatan rantai pasok energi domestik di Aceh."
Harapan serupa disampaikan Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar. Ia berharap keberadaan terminal ini bisa memberikan manfaat nyata bagi warganya.
"Semoga Terminal LPG Arun ini bisa memberikan stimulus dan rangsangan untuk pertumbuhan ekonomi di Lhokseumawe dan Aceh pada umumnya," ucap Sayuti.
"Harapan saya, libatkan tenaga kerja lokal, libatkan pengusaha lokal, supaya pertumbuhan ekonomi di Lhokseumawe ini bisa meningkat dan tingkat pengangguran dapat berkurang."
Artikel Terkait
Pemindahan ASN ke IKN Tersendat, Jumlah Kementerian Membengkak Jadi 48
Apindo Soroti Formula Upah 2026 di Tengah Tekanan Biaya Usaha
Dua Raksasa Industri Kolaborasi Garap Proyek Sampah Jadi Energi di Bali
Dari Sisa Kayu ke Pasar Global: Kisah UMKM Cianjur yang Sulap Limbah Jadi Speaker Ekspor